SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Puluhan pedagang Pasar Pacar Keling yang berjualan di jalan Indrakila dengan didampingi Lembaga Suadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Putra Daerah (GPD) mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya, kemarin (17/4).
Mereka mengadukan tindakan Satpol PP kota Surabaya yang dianggap sewenang-sewang dalam melalukan penertiban. Akibatnya, sekitar 135 pedagang mati pencaharianya.
BACA JUGA:
- Buntut Razia Tempat Hiburan Malam di Surabaya, Diskotek Valhalla Diduga Langgar SOP
- Razia Tempat Hiburan Malam di Surabaya, Petugas Gabungan Temukan Anak di Bawah Umur
- Klub Malam Blue Angels dan Real-X Dirazia Petugas Gabungan, 2 Pengujung Positif Narkoba
- Satpol PP Surabaya Tangkap Maling di Jalan Dharmawangsa
"Memang kami diberi surat peringatan tiga hari sebelumnya, kami masih melakukan kordinasi dengan semua pedagang dan kami digusur terus kami dipindahkan ke mana, itu belum jelas dari pemerintah kota Surabaya, terus kami mencari makan di mana?," keluh Poniman salah pedagang Pasar Pacer Keling di hadapan Komisi B sambil menyucurkan air mata.
"Kami ini warga asli Surabaya, kami mencari makan di sini, tapi tindakan pemerintah sewenang-wenang terhadap masyarakat kecil," kata Poniman.
Poniman melanjutkan, sebenarnya para pedagang ini mau pindah jika Pemerintah kota Surabaya sudah menyediakan tempat untuk berjualan.
"Kami warga Surabaya asli Pak, jika lahan itu diminta oleh Pemerintah kami bersedia pindah, tapi pindah ke mana. Jika kami tidak boleh jualan di tempat itu seharusnya pemerintah juga sudah menyediakan tempat untuk kami mencari nafkah," ujar Poniman.
"Yang kami sayangkan sikap pemerintah ini sewenang-wenang, asal gusur tapi tidak menyediakan tempat," tambah Poniman.
Wawan, Humas GPD juga menyampaikan, selain pedagang, juga ada warga Pacar Keling yang tinggal di pasar tersebut harus kehilangan tempat tinggal karena rumahnya juga terkena penertiban.
"Kami meminta kepada anggota dewan bisa membantu masyarakat kecil yang kehilangan tempat tinggalnya dan kehilangan mata pencahariannya," ungkap Wawan.
Menurut Wawan, begitu banyak warga yang menggantungkan hidup di pasar tersebut. Karena mata pencarianya berjualan di pasar Pacar Keling. "500 orang penjual yang kehilangan mata pencaharianya," katanya.
Wawan menambahkan, para pedagang ini sebenarnya mau diatur, asal tetap berjualan di situ. "Kalau mau dipindah tidak masalah, tapi tidak mangurangi penghasilan pedagang," katanya.
"Maka dari itu kami meminta kepada dewan untuk segera mencarikan solusi masalah ini, karena ratusan pedagang ini menggantungkan nasib ke pasar itu," kata Wawan.
Klik Berita Selanjutnya