Dapat Berujung Kematian, Hindari Tidur Setelah Sahur

Dapat Berujung Kematian, Hindari Tidur Setelah Sahur Ilustrasi

Oleh: Marissa Noer Asthana

SAHUR adalah kegiatan rutin yang pasti dilakukan selama menjalankan ibadah puasa . Kegiatan menyantap makanan pada dini hari ini, dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh agar dapat menjalankan puasa dengan lancar.

Baca Juga: Terbantu Kacamata Gratis, Didik Warga Kota Kediri Puas dengan Layanan JKN

Sahur merupakan anjuran Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam karena dalam sahur terdapat keberkahan. Jika kita meninggalkannya, maka kita tidak menunaikan sunnah Rasulullah dan tidak ada bedanya dengan ahli kitab. Sesungguhnya yang membedakan puasa kita dengan ahli kitab itu terdapat dalam sahur tersebut. Oleh karena itu alangkah baiknya kita sahur untuk mendapatkan keberkahan.

Adapun juga hadits yang menyebutkan bahwa disunnahkan untuk melaksanakan sahur di akhir waktu. Mengapa demikian? Karena itu untuk menjaga semangat kita dan memperkuat badan kita sebelum puasa selama kurang lebih 14 jam lamanya. Disarankan makan sahur di sepertiga ujung malam.

Waktu sahur yang dianjurkan merupakan tantangan bagi kita karena saat-saat itu masih ada rasa kantuk yang menyelimuti. Oleh karena itu, tak jarang jika setelah sahur kebanyakan orang akan melanjutkan tidurnya. Akan tetapi, dari situ akan muncul efek-efek negatif yang bisa mengarah ke kematian ,di antaranya meningkatnya risiko terjadinya stroke, gangguan saluran pencernaan, sakit kepala, serangan jantung, penimbunan lemak, heartburn dan refluks asam.

Baca Juga: Ingin Melahirkan Normal Tanpa Rasa Sakit? RSU Kusuma Pamekasan Perkenalkan Metode ILA WELA

Yuk kita simak penjelasan dari berbagai efek negatif tidur setelah sahur berikut ini:

1. Meningkatkan risiko stroke

Berdasarkan penelitian ditemukan bahwa orang yang memiliki jeda paling lama antara makan dan tidur mempunyai risiko terendah untuk mengalami stroke. Jika seandainya kita masih ingin tidur setelah makan sahur, minimal 2 jam setelah makan. Tak heran jika banyak ulama berpendapat bahwa tidur setelah makan sahur sebaiknya tidak dilakukan.

Baca Juga: Anti Belang, ini Tips Memilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif

2. Gangguan saluran pencernaan

Normalnya, pengosongan lambung manusia berlangsung sekitar dua jam setelah makan. Namun posisi berbaring saat kita tidur dapat menghambat proses pengosongan lambung tersebut. Jika hal ini terus menerus terjadi maka gangguan pencernaan seperti diare ataupun sembelit dapat terjadi tergantung bahan makanan apa yang masuk ke dalam perut kita.

3. Sakit kepala

Baca Juga: Pj Gubernur Jatim dan Menteri Kesehatan Resmikan Layanan Imunoterapi Kanker di RS Bhayangkara

Pernah nggak kamu merasa kepala terasa pusing setelah bangun tidur selepas bangun sahur? Bahkan kepala terasa sakit di bagian atas maupun belakang serta bagian leher terasa kaku dan sakit. Hal ini disebabkan serebrospional bergerak ke otak yang merupakan efek langsung tidur setelah mengonsumsi makanan.

4. Serangan jantung

Bagi penderita kolesterol, lemak dalam darah akan semakin menumpuk. Sehingga aliran oksigen akan tersumbat dan bisa menimbulkan serangan jantung. Jadi, kita harus berhati-hati karena ini tidak menyerang lansia saja.

Baca Juga: Eyebost Perkenalkan Vitamin Mata Eyebost Sebagai Solusi Jitu Jaga Kesehatan Mata

5. Penimbunan lemak

Sebuah penelitian mengungkapkan jika seseorang yang memiliki riwayat keturunan keluarga gemuk, dapat meningkatkan risiko kegemukan dua kali lipat jika langsung tidur setelah sahur. Terlebih lagi jika mengonsumsi makanan berlemak atau gorengan. Hal ini terjadi karena saat tidur tubuh hanya membutuhkan sedikit energi, sehingga makanan yang kamu konsumsi tidak akan bermanfaat melainkan lebih banyak tertimbun menjadi lemak.

6. Heartburn

Baca Juga: Waspada Musim Pancaroba, ini Rekomendasi PB IDI agar Tetap Sehat saat Perjalanan Mudik

Merupakan sensasi terbakar yang menyakitkan di sekitar ulu hati hingga kerongkongan akibat refluks asam lambung. Ketika berbaring setelah makan, sistem pencernaan memang bekerja terlalu keras sehingga meningkatkan risiko refluks asam lambung yang bisa naik dari lambung sampai ke kerongkongan.

7. Refluks asam

Biasanya refluks asam terjadi ketika katup antara perut dan esofagus tidak tertutup secara sempurna. Hal tersebut bisa terjadi ketika tubuh sedang berbaring. Akibatnya, asam dari lambung naik ke tenggorokan. Kondisi ini tentu membahayakan, terutama bagi penderita maag.

Baca Juga: Tak Hanya Hilangkan Stres, Profesor Jepang Sebut Hutan Mampu Bunuh Sel Kanker

Penjelasan di atas dimaksudkan agar Anda tidak kembali tertidur selepas makan sahur. Jika memang Anda ingin tidur kembali, usahakan minimal 2 jam setelah makan sahur, sehingga Anda terbebas dari masalah pencernaan saat menjalankan ibadah puasa sepanjang hari. Oleh karena itu, sebisa mungkin hindarilah kebiasaan tidur setelah makan.

(*Penulis adalah mahasiswa Jurusan Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang (marisaaasthana@gmail.com)

Baca Juga: Bagikan Tafsir Al-Jailani, Khofifah Ajak GenZi Jadi Generasi yang Cinta dan Mengamalkan Quran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Terbukti! Cara ini Basmi Kecoa di Mobil Anda':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO