Gelar Seminar, KMBY Deklarasikan Penolakan terhadap Radikalisme dan Terorisme

Gelar Seminar, KMBY Deklarasikan Penolakan terhadap Radikalisme dan Terorisme

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Keluarga Yogyakarta (KMBY) menggelar seminar nasional dan pertunjukan budaya daerah, Kamis 29 juni 2017. Acara ini dilaksanakan dengan bungkus halal bihalal sekaligus pelantikan pengurus keluarga mahasiswa Bangkalan Yogyakarta yang baru terpilih. Acara yang mengundang beberapa pejabat pemerintah Bangkalan, tokoh masryarakat, LSM, Mahasiswa, organisasi kepemudaan se madura, Ormas serta Akademisi ini dilaksanakan di Gedung Merdeka kota Bangkalan.

Acara yang mengangkat tema 'pemuda dan budaya dalam menangkal radikalisme dan terorisme' ini menghadirkan pembicara nasional sekaligus, yaitu mantan ketua MK Prof. Dr. Moh. Mahfud MD.,S.H.,S.U yang sekarang menjabat seagai Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP).

Ketua Umum KMBY, Moh. Romli mengatakan bahwa pemilihan Mahfud MD sebagai narasumber dengan harapan bisa memberikan penyadaran terhadap masyarakat luas terkait pentingnya pemuda dan budaya lokal dalam menangkal radikalisme-terorisme.

"Harapan mahasiswa Yogyakarta asal Bangkalan ini tak lain adalah agar nilai-nilai budaya daerah yang mulai ditinggalkan para pemuda Bangkalan mulai diangkat kembali sebagai salah satu aspek penangkal maraknya paham radikalis dan paham teroris," ujarnya.

Adapun pejabat daerah yang diundang ialah semua aparatur pemerintah daerah, militer dan kepolisian. Tujuannya agar gagasan menagkal radikal dan teror lewat budaya lokal ini dapat menjadi program terdekat bagi pemerintah daerah di kemudian hari.

"Selain aparatur pemerintah daerah, panitia berharap, LSM, Akademisi dan Mahasiswa yang selalu menjadi pengawal pemerintahan juga tidak mengenyampingkan permasalah teologis yang kelihatan tidak empirik, tapi dampaknya merusak ketentraman masyarakat Bangkalan. Panitia juga berharap terhadap ormas-ormas, khususnya yang konsen dalam teologis, mereka lebih mawas terhadap model-model baru penyebaran teologi yang bertentangan dengan Pancasila dan mengancam keutuhan NKRI".

Selain menghadirkan pembicara nasional, KMBY juga bekerjasama dengan beberapa komunitas kesenian yang terdapat di Bangkalan. Ada beberapa komunitas yang sudah memberikan apresiasi dengan menampilkan kreativitas terbaik mereka. Salah satunya sanggar Maharani. Mereka memilih beberapa tarian yang syarat dengan penangkalan radikalisme-terorisme. Beberapa yang ditampilkan sanggar Maharani, ada tari Slabeddhen dan tari Sare taman.

"Tari Slabeddhen dan tari Sare taman ini mengandung makna mendalam dan syarat dengan nilai budaya ke-Maduraan. Walaupun dalam beberapa aspek harus ada modifikasi, tujuannya agar tari-tari kebudayaan yang dilestarikan pendahulu tidak monoton dan bisa dilirik oleh muda-mudi," tambah Moh. Romli.

Bukan hanya budaya yang berupa tari-tarian, panitia juga mengundang komunitas Masyarakat Lumpur. Komunitas ini akan menampilkan teater dengan judul lesab. Pertunujukan teater sarat makna ini banyak mengekplorasi nilai-nilai budaya lokal. Hal ini Mengingat seni tari daerah dan teater sudah banyak ditinggalkan muda-mudi bangsa ini hususnya di bangkalan. Padahal bangsa yang besar adalah mereka yang tidak abai dengan budaya leluhurnya.

"Dengan ini, diharapkan paham-paham transnasional yang tidak bersendi pada nilai-nilai luhur bangsa dapat difilter dengan kecintaan terhadap kebudayaan. Karna sikap intoleransi dan radikalisme sudah begitu dekat dengan urat nadi kehidupan bangsa ini," tandas Moh. Romli.

Di akhir acara, KMBY mengajak beberapa perwakilan Organisasi Kepemudaan se-Madura, untuk menyatakan sikap dan mendeklarasikan penolakan terhadap radikalisme dan terorisme dan dukungan terhadap pemerintah dalam selalu mengimbau masyarakat dalam mewaspadai paham berbahaya bagi pancasila, UUD 45 dan keutuhan negara kesatuan republik Indonesia. Berikut teks pernyataan sikap deklarasinya:

TEKS PERNYATAAN SIKAP DEKLARASI

Kami Keluarga Yogayakarta bersama seluruh stakeholder Pemerinta kabupaten Bangkalan, LSM, ORMAS, Mahasiswa dan Akademisi se-kabupaten Bangkalan serta organisasi kepemudaan se-madura dengan ini,

Menyatakan tekad menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan bersendikan Bhinneka Tunggal Ika.

Menyatakan tekad menjaga dan melestarikan kebudayaan lokal pulau Madura sebagai jati diri orang Madura dan budaya Nusantara sebagai jati diri bangsa Indonesia.

Menyatakan tekad menolak segala bentuk radikalisme dan terorisme, terutama yang mengatasnamakan agama, demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan bersendikan Bhinneka Tunggal Ika.

Menyatakan mendukung langkah cepat, tepat dan tanggap dari pemerintah dalam mengatasi segala aksi radikalisme dan terorisme serta organisasi anti Pancasila.

Mengimbau berbagai pihak agar bahu-membahu menangkal radikalisme dan terorisme melalui pemberian pemahaman kailmuan dan keagamaan secara benar, yaitu agama yang penuh kasih sayang dan rahmatan lil 'alamin, serta menindak tegas pihak-pihak yang mengajarkan kebencian dan merongrong Pancasila.

Selain acara inti di atas, KMBY juga mempunyai hajat memperkuat silaturrahim semua alumni. "Dengan acara ini, diharapkan semua alumni mahasiswa Yogyakarta bisa berkumpul saling mengikat, temu kangen dan memperluas relasi. Dan tentu saja KMBY bisa tambah dikenal dengan pelantikan yang dilaksanakan di rangkaian acara ini. Acara tersebut merupakan acara tahunan KMBY sejak organisasi daerah ini terbentuk. Selain untuk memberikan kesadaran terbaik terkait isu-isu penting global pada masyarakat luas, acara ini juga merupakan bentuk kesadaran dan kecintaan mendalam mahasiswa Yogyakarta asal Bangkalan terhadap daerahnya, Bangkalan. Bagaimanapun, ke depan merekalah yang akan mewarnai daerahnya tersebut," pungkas Romli. (*/rev)

Lihat juga video 'Mahasiswi Baru Asal Banyuwangi Diperkosa 2 Kali oleh Pemilik Kos di Bangkalan Saat Sedang Haid':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO