Tembus Pasar Mancanegara, Bros Beauty Fortuna Craft Raih Omzet Rp 1 – 2 Juta per Hari

Tembus Pasar Mancanegara, Bros Beauty Fortuna Craft Raih Omzet Rp 1 – 2 Juta per Hari Fifi Yussetya Rahmawati dengan karyanya, saat pameran di Malang. foto: istimewa

GRESIK, BANGSAONLINE.com – Kerajinan tangan bros buatan Fifi Yussetya Rahmawati (38), yang diberi label Beauty Fortuna Craft ini, bisa menghasilkan keuntungan hingga jutaan rupiah dan telah menembus pasar Australia, Singapura Malaysia dan Hongkong.

Kerajinan berbahan dasar pita, kain satin, dan mutiara sintetis diubahnya menjadi pernak-pernik yang indah menjadi Aplikasi bros (setengah jadi), dan bros jadi. Fifi yang belajar secara otodidak melalui youtube ini, akhirnya meraih omzet antara Rp 1 – 2 juta per hari.

Baca Juga: Korupsi Hibah UMKM Gresik, Direktur YLBH FT Pertanyakan Status Siska dan Joko

Produk yang dipasarkan melalui medsos ini, diminati hampir seluruh Indonesia seperti Jakarta, Batam, Sumatera, Palembang bahkan sudah sampai Australia, Singapura, Malaysia, Hongkong dan beberapa negara asia lainnya.

“Dari luar Jawa lebih cenderung ke aplikasi bros, sedangkan luar negeri sudah berupa bros,“ ungkap Fifi saat di rumahnya kawasan Jl Krikilan, Driyorejo.

Fifi menyeritakan, bisnis ini dirintis sejak 3 tahun silam. Berawal dari idenya membuat aplikasi bros, dan bros jadi. Lalu dia mencoba ikut pameran di Malang. Ternyata tanggapan positif. Kemudian, 2 tahun yang lalu ia memutuskan ke Surabaya dan mulai mengikuti berbagai pameran di Surabaya, dan tanggapan kian positif. Maka, dia kian serius mengembangkan usahanya. Mulai tas hias, boneka sampai hantaran atau mahar pernikahan.

Baca Juga: Gus Afif Dukung UMKM Surabaya Bersertifikasi Halal

Saat ini Fifi memiliki banyak pelanggan dan pembeli. Tak hanya menjual produk kreasinya sendiri, ia pun menerima permintaan model ataupun kreasi yang diinginkan pembeli.

Meski peminat dari berbagai macam daerah maupun negara, harga yang ditawarkan tergolong sangat murah, untuk bros mulai dari Rp 1.000 (bros sederhana), hingga Rp 300 ribu, tergantung permintaan dan kerumitan, sedangkan untuk aplikasi bros Rp 10 ribu per lusin. Lain halnya dengan hantaran atau mahar tanpa isi dibandrol Rp 55 ribu sampai jutaan rupiah.

“Satu hari bisa dapat omzet sekitar Rp 1 - 2 juta, belum terpotong modal, ini masih terbilang usaha awal memulai bisnis, masih banyak yang perlu diperbaiki dari segi kualitas dan pemasaran,“ tambah Fifi.

Baca Juga: Kasus Korupsi Diskoperindag Gresik: Siska dan Joko Belum Ditahan, Ryan Kembalikan Rp860 Juta

Dari segi pemasaran ia hanya menggunakan berberapa media sosial seperti Instagram, Facebook dan mengikuti beberapa pameran.

Dalam satu hari, Fifi mengatakan bisa membuat satu lusin bros untuk yang paling rumit, sedangkan untuk aplikasi bros bisa dapat 6 - 10 lusin dalam satu hari. Untuk tempat mahar pembuatannya, paling lama satu hari hanya bisa menghasilkan satu barang dan itu pun tergantung pemesanan, produk-produk tersebut dibuat di rumahnya sendiri yang dibantu suaminya.

Produk terbaru yang akan dibuat dalam waktu dekat ini berupa sandal hias dan beberapa asesoris seperti gelang dan kalung. “Saya akan fokus pada pembuatan produk sandal hias menggunakan bahan kain, spons dan bunga hias yang sudah jadi.”

Baca Juga: Bupati Gresik Lepas Ekspor Produk UMKM Songkok ke Brunei Darussalam

“Kalau bahannya awet, kualitasnya bagus waktu pengiriman ke pasar internasional jadi merasa semakin semangat membuat kerajinan lainnya. Ini kebanggan tersendiri, pembeli asing pasti bilang, orang Indonesia kualitas barangnya bagus,“ ujar Fifi. (Disna UTM)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO