Hujan Deras Robohkan Rumah di Kanigoro, Nenek 75 Tahun Tewas Tertimbun

Hujan Deras Robohkan Rumah di Kanigoro, Nenek 75 Tahun Tewas Tertimbun Kondisi rumah Lasiyem yang roboh akibat hujan deras.

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Hujan deras yang terjadi di Kabupaten Blitar, Senin siang membuat sebuah rumah milik Lasiyem (75) warga Dusun Dogong, RT 03 RW 13, Desa Gogodeso, Kecamatan Kanigoro roboh.

Akibat kejadian itu, Lasiyem yang sudah bertahun-tahun hidup sebatang kara ikut tertimbun di reruntuhan bangunan rumahnya. Lasiyem ditemukan meninggal akibat tertimbun tembok rumahnya dalam keadaan menggunakan handuk yang ia balutkan di tubuhnya.

Baca Juga: 1 Korban Longsor di Kesamben Blitar Akhirnya Ditemukan

Sugianto Kepala Dusun Dogong, Desa Gogodeso adanya kejadian rumah ambruk tersebut. Ia mengaku mendapatkan laporan dari warga bahwa ada rumah warga yang ambruk usai hujan deras.

Saat itu ia bersama warga langsung mencari keberadaan Lasiyem. Namun Lasiyem si pemilik rumah ternyata tidak nampak di lokasi kejadian, hingga warga mencari di rumah kerabatnya yang tidak jauh dari rumahnya.

"Warga mau masuk takut, karena masih ada aliran listrik, sehingga hanya mondar mandir di depan rumah korban," cerita Sugianto saat kerja bakti membersihkan puing-puing rumah Lasiyem, Selasa (21/11) siang.

Baca Juga: Dua Korban Tanah Longsor di Kesamben Blitar Ditemukan Tewas

Sugianto penasaran dan mencari di sekitar reruntuhan, dan melihat kain hitam. Sugianto mengajak warga yang lain untuk memeriksa, dan melihat tubuh korban tersungkur di bawah reruntuhan tembok.

"Jenazahnya mengadap timur, tengkurap dan hanya menggunakan handuk, sepertinya mau mandi atau usai mandi," ujarnya.

Jenazah korban langsung dievakuasi oleh warga sekitar lalu disemayamkan dan dimakamkan di pemakaman desa setempat. Korban hidup sebatang kara, setelah suaminya meninggal beberapa tahun yang lalu. Anak semata wayangnya sudah lama transmigrasi ke Sumatera, namun jarang pulang, bahkan tidak dapat dihubungi.

Baca Juga: Longsor di Blitar, Satu Korban Berhasil Diselamatkan, Tiga Lainnya Dalam Pencarian

"Sampai saat ini, kita masih mencari nomer telpon anaknya, sedangkan kebutuhan korban selama ini dipenenuhi oleh keponakannya. Korban sudah diminta untuk tinggal bersama keponakannya, namun menolak, dan memilih tinggal di rumahnya sendiri," cerita Sugianto.

Setelah roboh, pihak keluarga dan warga sekitar yang khawatir dengan kondisi rumah akhirnya memutuskan untuk merobohkan seluruhnya. Warga bersama TNI dan Polri bahu membahu untuk merobohkan rumah Lasiyem. Hal ini dilakukan karena warga khawatir rumah tersebut memakan korban lagi.

"Ini berdasarkan keputusan pihak keluarga dan warga sekitar yang khawatir rumahnya mengenai orang lain," ungkap Kepala Desa Gogodeao, Choirul. (blt1/tri/rev)

Baca Juga: Kronologi Longsor di Kesamben Blitar, Tanah Timbun Kandang Ayam dan 4 Pekerja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO