Gerak Jalan Guyub Rukun Dongkrak Sosialisasi Pilgub Jatim

Gerak Jalan Guyub Rukun Dongkrak Sosialisasi Pilgub Jatim Para peserta gerak jalan sehat Guyub Rukun di depan kantor KPU Jatim. Foto: DIDI ROSADI/BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur mengadakan sosialisasi Pilgub 2018 melalui gerak jalan sehat “guyub rukun” yang dilakukan secara serentak di 38 kabupaten/ kota. Untuk jalan sehat yang digelar oleh KPU Provinsi disambut antusias oleh warga. Terbukti, tak kurang sekitar 3.600 peserta mengikuti gerak jalan tersebut.

Jumlah itu didapat dari jumlah tiket yang dilepas panitia. Angka tersebut melebihi dari target yang ditetapkan oleh , yakni 3000 peserta gerak jalan.

Baca Juga: Tingkatkan Partisipasi Pemilih Gen Z, KPU Jatim Gandeng Influencer

Karno, salah satu peserta gerak jalan mengaku, dengan adanya kegiatan ini, dirinya jadi tahu kalau pilgub Jatim diselenggarakan pada tanggal 27 Juni 2018. Warga Kabupaten Malang ini sebenarnya tahu kalau tahun depan ada pilgub. Tapi tanggalnya baru ia ketahui setelah mengikuti gerak jalan sehat guyub rukun.

"Kalau pilgub tahun depan, saya sudah paham. Tapi kalau pilgubnya tanggal 27 Juni, saya baru tahu hari ini, tahu dari jalan sehat guyub rukun. Sehari sebelum Hari H pilgub, pasti saya pulang ke Malang untuk nyoblos," ujar pria yang sehari-hari berjualan kopi ini, Minggu (17/12).

Komisioner divisi Perencanaan dan Data, Choirul Anam, mengungkapkan, agenda ini merupakan salah satu upaya untuk menyosialisasikan Pemilu Gubernur 2018 kepada masyarakat dengan harapan pemilu nanti berjalan dengan jujur dan adil serta bisa mendongkrak partisipasi jumlah pemilih.

Baca Juga: Bersama Khofifah-Emil, DPW PKS Jatim Jaga Komitmen Politik Santun

Gerak jalan sehat ini, kata Anam, cukup mendapat perhatian dari masyarakat dengan tingkat partisipasi peserta mencapai 3.600 orang dari berbagai kalangan.

“Hal ini tentu cukup menggembirakan karena melalui gerak jalan sehat ini bisa meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilu nanti,” jelasnya.

Anam melanjutkan, tahun 2018 merupakan tahun pesta demokrasi masyarakat Jawa Timur. Seluruh warga yang memiliki hak pilih di 38 kabupaten dan kota akan mengikuti pemilihan gubernur dan wakil gubernur. Bahkan dari 38 daerah, 18 daerah lainnya menggelar pemilihan kepala daerah (pilkada) tingkat Kabupaten dan Kota.

Baca Juga: Deklarasi Kampanye Damai di Tugu Pahlawan, Khofifah-Emil Ajak Masyarakat Terapkan Politik Santun

“Tahun 2018 ada 18 pilkada kabupaten dan kota, serta pemilihan Gubernur Jatim dengan jumlah pemilih tetap (DPT) diproyeksikan sebanyak 32.327.462 pemilih,” tambahnya.

Tahapan pilkada kabupaten dan kota, waktunya sama dengan pilgub, pendaftaran pasangan calon (paslon) pada 8 – 10 Januari 2018. Penetapan paslon pada 12 Februari. Masa kampanye dimulai 15 Februari hingga 23 Juni 2018 dan masa tenang 24 – 26 Juni.

Sementara itu, Komisioner divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat, Gogot Cahyo Baskoro menargetkan tingkat partisipasi pemilih mencapai 77,5 persen pada pilgub nanti. Ini juga sesuai dengan target yang dicanangkan KPU Pusat secara nasional. 

Baca Juga: Harapan Kiai Asep Terkabul, Khofifah-Emil dan Barra-Rizal Dapat Nomor Urut 2

Untuk mencapai hal ini telah dilakukan berbagai upaya diantaranya, dengan menggelar jalan sehat “guyub rukun” yang dilaksanakan secara serentak di 38 kabupaten/kota di Jatim dengan target untuk provinsi 3000 peserta sedangkan untuk kabupaten/kota 2000 perserta.

“Kita melaksanakan sosialisasi dengan model jalan sehat. Soal pemilihan tempat masih disekitar kantor KPU,” ujarnya. 

Saat ditanya pemilihan tempat, Gogot menjelaskan, dalam sosialisasi selalu melibatkan massa yang cukup besar karena itu harus ekstra hati-hati. “Sosialisasi itu kan untuk menarik simpati masyarakat, yang awalnya antipati terhadap pelaksanaan pilgub, agar mau berpartisipasi dan berperan aktif,” jelasnya.

Baca Juga: KPU Jatim Segera Tetapkan dan Undi Nomor Urut Calon Gubernur-Wakil Gubernur

Pihaknya sengaja tidak menggelar jalan sehat di taman bungkul atau lokasi keramaian, karena ada potensi mengganggu akses kepentingan publik. Karena melibatkan lebih dari 3000 peserta sehingga berpotensi menyebabkan kemacetan dan ini yang tidak diinginkan.

Menurutnya, perlu dipahami fase tahapan pelaksanaan pilgub masih cukup panjang, kedepan juga akan dilakukan di tempat-tempat keramaian dengan konsep yang berbeda. 

“Metode sosialisasi yang dilakukan cukup banyak diantaranya, komunikasi tatap muka, forum warga, media massa dan lainnya. Sasaran ada 11 segmen berdasarkan kebijakan KPU RI,” pungkas mantan penyiar radio di Jember ini. (mdr)

Baca Juga: Genjot Partisipasi Pemilih, KPU Jatim Gandeng PPI Sidoarjo Sosialisasi Pilkada Serentak 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO