Fajar: Refleksi 1 Juni, Pemerintah Ikut Bertanggungjawab Terhadap Moral Koruptor

Fajar: Refleksi 1 Juni, Pemerintah Ikut Bertanggungjawab Terhadap Moral Koruptor Fajar Yulianto, SH.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Peringatan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila dimaknai mendalam oleh para ahli hukum di Kabupaten Gresik. Fajar Yulianto, SH, Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Fajar Trilaksana mengingatkan kepada publik akan pidato Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945 dalam sidang "Dokuritsu Junbi Cosakai" yang kemudian dikenal sebagai Hari Lahir Pancasila.

"Founding Father ini telah merumuskan nilai-nilai kelima sila yang terkandung dalam Pancasila, adalah cita-cita luhur dalam mewujudkan tatanan kehidupan yang berperikemanusiaan yang bermoral dan beretika," ujar Fajar.

"Secara filosofi, Pancasila haruslah wajib ditempatkan dan melekat menjadi satu dengan roh sebagai warga negara, karena di dalamnya terkadung makna yang luar biasa," paparnya.

Dalam kesempatan ini, pria yang juga Wakil Ketua DPD Golkar Gresik tersebut juga menyinggung krisis moral di Indonesia yang menunjukkan tren kenaikan pada beberapa tahun terakhir.

Ia memberikan atensi khusus terhadap perkara narkoba dan korupsi yang menurutnya telah menjadi permasalahan akut, bahkan kronis. "Coba kita lihat, belum ada separuh perjalanan tahun 2018, sedikitnya sudah 8 Kepala Daerah dan puluhan orang yang ikut terlibat dan diciduk KPK karena terlibat dugaan Praktek korupsi. Mulai Bupati Hulu Sungai Abdul Latif (4/1/2018), Gubernur Jambi Zumi Zola (02/2/2018), sampai Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasaa (30/4/2018)," ungkapnya.

Hal ini, lanjut Fajar, terjadi karena nilai Pancasila semakin jauh dalam roh dan jiwa mereka. "Padahal, Pancasila adalah dasar terkait etika yang sangat dalam, tidak lain adanya nilai susila, baik, buruk, sifat tercela, dan terpuji hingga terhadap semua perilaku harus dapat dipertanggungjawabkan pada Sang Kuasa sebagaimana sila kesatu, 'Ketuhanan Yang Maha Esa'," paparnya.

"Ini tidak pernah terpikirkan, bahwa perbuatan para koruptor telah mencederai hak orang lain hingga menimbulkan sejumlah kerugian, baik pada orang lain maupun merugikan negara," tandasnya.

Untuk itu, Fajar mengajak semua komponen bangsa tidak hanya hanyut dalam Eforia dalam memperingati 1 Juni 2018 sebagai Hari Lahir Pancasila.

"Pemerintah bukan hanya ulang tahun lahir Pancasila saja, namun juga harus mampu merefleksi diri. Sebagai pengawas sekaligus pembina organisasi politik tidak hanya sebatas membina secara manajemen partai, tapi harus turut serta membuat langkah-langkah nyata dan bertanggungjawab bagaimana agar Pancasila ini dapat membumi di bumi pertiwi sebagai fundamen etika berpolitik," pungkasnya. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO