Mahasiswa UM Ciptakan Permainan dan Media Pembelajaran Matematika Berbasis 3D dan Augmented Reality

Mahasiswa UM Ciptakan Permainan dan Media Pembelajaran Matematika Berbasis 3D dan Augmented Reality

MALANG, BANGSAONLINE.com - Perkembangan zaman bergerak begitu pesat. Apabila kita tidak bisa mengimbanginya, bisa saja tergilas oleh keadaan yang semakin modern ini. Namun, apabila kita bisa memanfaatkan perkembangan tersebut, maka akan membuahkan hal positif, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

Mindset itulah yang dibawa oleh tiga mahasiswa/i UM ini. Tangan mereka yang terampil berhasil menciptakan Victory of Culture Games (VOC-Games), yaitu media pembelajaran matematika berbentuk permainan berbasis 3D dan Augmented Reality

Baca Juga: Beri Fleksibilitas bagi Mahasiswa Pascasarjana, Fakultas Sastra UM Punya Program Kuliah Paruh Waktu

Menurut ilmuan Borko, Augmented Reality sendiri adalah pandangan secara langsung maupun tidak langsung dari benda secara fisik dengan menambahkan informasi kemudian dapat ditampilkan secara virtual. Sehingga benda maya dapat terintegrasi dalam dunia nyata. Apalagi untuk saat ini dunia maya seakan menjadi hal yang tidak bisa lepas dari manusia modern. Sehingga hadirnya ciptaan pemuda beralmamater UM ini harusnya bisa membantu pertumbuhan anak-anak belajar matematika.

Tiga mahasiwa/i itu adalah Binti Isti’towatul Isti’aroh (Binti) Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Zainur Ridho Wahyu (Wahyu) Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, dan Fitrah Izul Falaq (Izul) Jurusan Teknologi Pendidikan. Saat ini, permainan dan media pembelajaran ini juga sedang diikutkan dalam Program Kreativitas Mahasiswa dan telah lolos pada tahap pendanaan.
Menurut Binti, VOC-Games dirancang dengan mengacu pada hasil analisa problematika belajar peserta didik yang selama ini takut terhadap mata pelajaran matematika, kemudian dikembangkan dengan mengoptimalkan segala jenis sumber belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Selain itu VOC-Games juga memasukkan unsur pelestarian budaya yang dipadukan dengan teknologi berupa augmented reality sehingga mampu mengintegrasikan matematika dengan budaya secara nyata. 
Aturan permainannya adalah. (1) Pembentukan 4 Kelompok pemain secara berbeda. (2) Mekanisme permainan seperti permainan halma, berjalan dengan mengocok dadu secara bergiliran. (3) Jika berhenti di area lawan, pemain melakukan scanning barcode. (4) Penampilan soal berbasis 3D Augmented Reality. (5) Nominasi pemenang berdasarkan urutan poin tim tertinggi: 1. Tim Cerdas, 2. Tim Jenius, 3. Tim Hebat, 4. Tim Kompak.
Harapannya, dengan adanya media pembelajaran ini dapat membantu siswa agar senang belajar matematika dan mencintai budaya lokal. “Matematika bukan hanya soal angka, budaya juga bukan soal sejarah. Kolaborasi matematika dan budaya dapat menghadirkan mendidik karakter baik dengan pemikiran yang brilian.”, tutup Fitrah sebagai game developers. (*/red)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO