SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Prof Dr Ibrahim Shalah al-Hud Hud, ulama besar dan mufti dari Universitas Al-Azhar Kairo Mesir mendo'akan Calon Presiden Joko Widodo. "Najah...najah...najah," kata Syaikh Ibrahim al-Hud Hud saat bertemu Presiden Jokowi di Vasa Hotel Jl HR Muhammad, Surabaya Kamis pagi (20/12/2018). Najah adalah bahasa Arab yang artinya menang... menang... menang.
Saat bertemu Jokowi, Syaikh Ibrahim al-Hud Hud yang popular sebagai guru besar balaghah dan kritik sastra Arab itu didampingi Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur. Syaikh Ibrahim al-Hud Hud berkunjung ke Indonesia memang dalam rangka memenuhi undangan Kiai Asep terutama untuk mempererat kerja sama dengan Pondok Pesantren Amanatul Ummah. Sebelumnya Kiai Asep juga berkunjung ke Al Azhar Mesir. Karena itu selama lima hari berada di Jawa Timur Syaikh Ibrahim al-Hud Hud bermalam di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto.
BACA JUGA:
- Rektor Al Azhar Mesir Sanjung Khofifah dan Ajak Lanjutkan Kerja Sama di Berbagai Sektor
- Pembukaan Multaqa Alumni Al Azhar VIII, Kiai Asep Ungkap Sejarah Amanatul Ummah, Dulu Tempat Jin
- Kagumi Prestasi Amanatul Ummah, Kementerian Pendidikan Malaysia Studi Banding ke Pacet Mojokerto
- Dibuka Presiden Jokowi, Pj Gubernur Jatim Hadiri Pembukaan MTQ Nasional XXX Samarinda
(Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA (paling kiri) saat mendampingi Prof Dr Ibrahim Shalah al_Hud Hud bertemu Presiden Jokowi di Vasa Hotel Jalan Hr Muhammad Surabaya, Kamis pagi (20/12/2018). foto: bangsaonline.com)
Syaikh Ibrahim al-Hud Hud dikenal sebagai ulama zuhud. Pada 2015 ia diangkat sebagai Rektor Al-Universitas Azhar. Tapi pada 2017 ketika akan ditetapkan sebagai rektor tetap Universitas Al-Azhar ia malah mengundurkan diri karena ingin fokus menjalani kehidupan zuhud. Kezuhudannya ini semakin mengangkat derajat dan kemasyhuran namanya di dunia internasional.
Dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi itu tampak Wakil Rektor Universitas al-Azhar, Prof. Dr. Ashrof Atiyah Ali al-Badehwi mendampingi Syaikh Ibrahim Al-Hud Hud. Tampak juga Dr Mauhibur Rochman, Rektor Institut KH Abdul Chalim (IKHAC). Gus Muhib, panggilan Mauhibur Rochman, adalah menantu Kiai Asep Saifuddin Chalim.
Kenapa para ulama al-Azhar Mesir mendoakan Jokowi menang? Menurut Syaikh Ibrahim, para syaikh atau ulama Universitas Al Azhar Mesir meyakini bahwa Indonesia dibawah kepemimpinan Jokowi sudah berada pada jalur yang tepat menuju kemakmuran dan keadilan serta kesejahteraan.
Ia juga memuji Indonesia dalam mengelola perbedaan. “Bagi Al Azhar, sikap keberagamaan masyarakat Indonesia yang plural (majemuk), toleran dan menghargai perbedaan dan menerima yang liyan (the others) layak dan harus ditiru oleh masyarakat internasional,” tegas Syaikh Ibrahim yang produktif melahirkan karya ilmiah dan karya sastra.
Karena itu ia mendoakan seluruh rakyat Indonesia semoga selalu berada dalam kebaikan, persaudaraan dan kesejahteraan serta dijauhkan dari konflik dan perpecahan. Ia juga mendoakan agar kepemimpinan Jokowi dapat berlanjut pada periode berikutnya setelah Syaikh Ibrahim mempertimbangkan kebijakan dan sikap Jokowi selama ini.