PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Mohammad Efendi (12), warga Desa Angsanah, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan yang mengalami keterbelakangan mental dan dikurung oleh orang tuanya, mendapatkan perhatian dari Direktur RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan, Dr. H. Farid Anwar.
Farid mengatakan, RSUD akan menggratiskan biaya perawatan Mohammad Efendi warga Desa Angsanah, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, Madura yang mengidap penyakit keterbelakangan mental dan butuh perhatian khusus tersebut.
BACA JUGA:
- Pria di Pamekasan Perkosa Anak Tiri yang Masih SMP hingga Hamil 4 Bulan
- Sempat Dinyatakan Hilang, Ibu Rumah Tangga di Pamekasan Ditemukan Tewas di Dalam Sumur
- Kompensasi dan Ganti Rugi Tak Jelas, Nelayan Pamekasan Khawatirkan Survei Migas PT Anugerah
- Kiai se-Madura Deklarasi Khofifah-Emil, Ketum Muslimat itu Ngaku Ajak Puasa Kepala OPD Puasa 41 Hari
"Misal dari pihak keluarga Efendi ingin kembali melakukan fisioterapi, dari pihak RSUD dr H Slamet Martodirdjo siap menerima dengan lapang hati dan semua biaya akan digratiskan," katanya, Senin (07/10/19).
Namun, Farid Anwar menegaskan Efendi tetap sulit disembuhkan meski dilakukan fisioterapi. Pasalnya, kelainan keterbelakangan mental yang dialaminya sudah sejak lahir.
"Kemungkinan yang bisa disembuhkan hanya dari kelainan fisiknya saja. Jadi begini, Efendi itu mengidap keterbelakangan mental. Jadi jika dia dilepas atau dikeluarkan dari kurungan itu akan bersikap di luar batas dan tidak bisa dikontrol," ujarnya.
"Makanya dia kan gak ada yang nungguin kalau dikeluarkan, takutnya nanti kalau keluar malah keluyuran ke mana-mana, makanya dibuatkan tempat itu sama orang tuanya. Dan itu bukan dipasung ya," jelasnya.
Tak hanya itu, Farid Anwar juga mengutarakan, sebelumnya Efendi sempat dirawat di RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan, namun setelah itu tidak pernah dibawa lagi untuk dilakukan gisioterapi.
Efendi memang tidak pernah lagi dibawa ke RSUD Pamekasan karena setiap hari orang tuanya mencari nafkah untuk kebutuhan sehari-hari. Orangtua Efendi memang tergolong keluarga yang hidup sangat kekurangan.
"Orang tuanya hanya membawa ke RSUD dua kali fisioterapi saja. Semua gratis ditanggung oleh Pemkab Pamekasan, semua biaya dibebaskan, karena kami tahu kalau keluarga ini memang kurang mampu," pungkasnya. (yen/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News