​Kebutaan Akibat Katarak 80 Persen, Gubernur Khofifah Minta Kader PKK Terdepan Identifikasi Katarak

​Kebutaan Akibat Katarak 80 Persen, Gubernur Khofifah Minta Kader PKK Terdepan Identifikasi Katarak Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat membuka Sosialisasi dan Pencanangan Kesatuan Gerak PKK - Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) - Kesehatan Tahun 2019 di Kantor Sekretariat TP PKK Jatim, Jalan Gayung Kebonsari 56A Surabaya, Rabu (9/10). foto: Istimewa/ BANGSAONLINE.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Indar Parawansa meminta para kader di tingkat kabupaten dan kota sampai dengan dasawisma menjadi garda terdepan (frontliner) dalam ikut menyisir masalah gangguan penglihatan atau di Jatim. Hal ini sejalan dengan komitmen dalam mewujudkan Universal Eye Health dan gerakan bebas .

“Kami berharap para kader bisa ikut menyisir dan mengidentifikasi terutama di kabupaten dan kota yang masih terdeteksi penderita yang membutuhkan layanan kesehatan. Sehingga tim dari Dinas Kesehatan maupun rumah sakit dapat memberikan penjangkauan layanan,” kata saat membuka Sosialisasi dan Pencanangan Kesatuan Gerak - Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) - Kesehatan Tahun 2019 di Kantor Sekretariat TP Jatim, Jalan Gayung Kebonsari 56A Surabaya, Rabu (9/10).

mengtakan, selain ikut menyisir, para kader diharapkan bisa ikut melakukan sosialisasi dan menyampaikan pesan-pesan kepada masyarakat terkait dengan penanganan dan pencegahan masalah kesehatan terutama soal secara lebih komprehensif.

“Penjangkauan layanan kesehatan baik dari Pemprov maupun Pemkab dan Pemkot mungkin terbatas. Disinilah peran para kader hingga dasawisma ini tetap menjadi andalan dan unggulan sebagai mitra pemerintah untuk ikut memberikan informasi penjangkauan layanan kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan hingga ke daerah-daerah,” katanya.

Dalam mengatasi masalah ini, lanjutnya, juga menggandeng beberapa instansi terkait seperti Persatuan Dokter Mata Indonesia (PERDAMI), Komite Mata Nasional (Komatnas), serta elemen strategis lainnya. Rencananya, pada 18 Oktober mendatang akan dilakukan pelantikan Komite Mata Daerah (Komatda) Jatim sebagai perpanjangan tangan Komatnas di daerah.

“Dengan adanya Komatda di daerah maka ini menjadi sinergi yang baik untuk kita bersama-sama mengatasi masalah di Jatim. Tentunya dengan berbagai upaya seperti kegiatan sosial berupa operasi gratis,” katanya.

Orang nomor satu di Jatim ini meyakini, dengan kerjasama, sinergi dan kolaborasi yang baik dari semua pihak mulai dari kader hingga dasawisma, pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan, serta elemen strategis lainnya, maka masalah ini bisa ditangani dengan baik.

“Yang tidak kalah penting dalam masalah kesehatan adalah soal pencegahan. Bagaimana masyarakat memulai perilaku hidup sehat, menciptakan lingkungan bersih serta membangun keluarga yang harmonis baik dari fisik maupun spiritual. Selain itu dengan komunikasi yang baik ini menjadi bagian penting dalam mewujudkan keluarga yang berkualitas,” pesannya.

Sebagaimana diketahui angka kebutaan akibat diperkirakan mencapai 80 persen. Sementara prosentasi di Jawa Timur saat ini mencapai 4,1 persen sementara rata- rata nasional 3 persen. Pemerintah provinsi Jawa Timur bersama Komite Mata Daerah dan Perdami berharap menargetkan agar bebas pada tahun 2023.

Sementara itu Ketua TP Provinsi Jatim, Arumi Emil Dardak mengatakan, masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), kurang gizi hingga gizi buruk, penyakit menular dan penyakit tidak menular menunjukkan bahwa masalah kesehatan masih menjadi fokus perhatian pemerintah saat ini.

“Pada hari ini kita semua yang hadir di tempat ini terutama para kader sepakat untuk bersama bergerak mengajak masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat, serta menjaga lingkungan agar bersih dan sehat,” terangnya.

Untuk itu ia mengajak masyarakat termasuk kader untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian dalam berperilaku sehat dan menciptakan lingkungan sehat. Selain itu masyarakat diharapkan berperan aktif memantau kesehatan balitanya melalui posyandu serta merencanakan keluarga yang sehat dan sejahtera dengan keluarga berencana. (tim)

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO