Orang nomor satu di Jatim ini meyakini, dengan kerjasama, sinergi dan kolaborasi yang baik dari semua pihak mulai dari kader PKK hingga dasawisma, pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan, serta elemen strategis lainnya, maka masalah katarak ini bisa ditangani dengan baik.
“Yang tidak kalah penting dalam masalah kesehatan adalah soal pencegahan. Bagaimana masyarakat memulai perilaku hidup sehat, menciptakan lingkungan bersih serta membangun keluarga yang harmonis baik dari fisik maupun spiritual. Selain itu dengan komunikasi yang baik ini menjadi bagian penting dalam mewujudkan keluarga yang berkualitas,” pesannya.
Sebagaimana diketahui angka kebutaan akibat katarak diperkirakan mencapai 80 persen. Sementara prosentasi katarak di Jawa Timur saat ini mencapai 4,1 persen sementara rata- rata nasional 3 persen. Pemerintah provinsi Jawa Timur bersama Komite Mata Daerah dan Perdami berharap menargetkan agar bebas katarak pada tahun 2023.
Sementara itu Ketua TP PKK Provinsi Jatim, Arumi Emil Dardak mengatakan, masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), kurang gizi hingga gizi buruk, penyakit menular dan penyakit tidak menular menunjukkan bahwa masalah kesehatan masih menjadi fokus perhatian pemerintah saat ini.
“Pada hari ini kita semua yang hadir di tempat ini terutama para kader PKK sepakat untuk bersama bergerak mengajak masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat, serta menjaga lingkungan agar bersih dan sehat,” terangnya.
Untuk itu ia mengajak masyarakat termasuk kader PKK untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian dalam berperilaku sehat dan menciptakan lingkungan sehat. Selain itu masyarakat diharapkan berperan aktif memantau kesehatan balitanya melalui posyandu serta merencanakan keluarga yang sehat dan sejahtera dengan keluarga berencana. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News