Siap All Out, Risma Optimis Menangkan Bidding Tuan Rumah FIFA World Cup U-20 2021

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini optimistis Kota Surabaya bisa terpilih menjadi tuan rumah penyelenggaran piala dunia U-20 pada 2021 mendatang.

Agar bisa memenangkan bidding, Risma memastikan bakal menghandle sendiri semua kebutuhan tersebut dan siap bekerja all out untuk memenuhi standar-standar persyaratan yang ditetapkan FIFA (Federation International Football Association).

“Walaupun tidak mudah, tapi akan saya handle sendiri bagaimana report yang saya berikan itu bisa menyakinkan FIFA itu supaya Surabaya bisa jadi tuan rumah,” kata Risma usai audiensi bersama Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI di Rumah Dinas Wali Kota Jalan Sedap Malam Surabaya, Kamis (10/10).

Ia menjelaskan beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi tuan rumah penyelenggaran event tersebut, yakni harus memiliki stadion required berstandar internasional. Selain itu, di dekat stadion utama itu juga tersedia minimal lima lapangan pendukung sebagai training center.

Makanya, pihaknya memastikan telah menyiapkan semua kebutuhan tersebut. Beberapa lapangan yang telah disiapkan itu di antaranya, Karang Gayam, Lakarsantri, Sambikerep, dan Sememi.

“Sebetulnya Surabaya sudah punya banyak lapangan bola, cuman kan saya harus meningkatkan kualitasnya. Misalnya rumput, terus tertutup, tersedia ruang ganti, toilet, kemudian akses untuk ke sana,” jelasnya.

Terkait Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) yang bakal menjadi venue utama, Risma memastikan telah menyiapkan semuanya. Bahkan, pihaknya siap bekerja all out untuk menyelesaikan semua kekurangan yang ada di stadion GBT itu.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria mengatakan, saat ini PSSI telah memasuki tahapan tertinggi sebelum pemilihan. Yakni, memasuki tahapan additional information untuk kesiapan.

“Kita menilai Surabaya sangat siap untuk mengerjakan sesuai dengan standar-standar yang diberikan oleh FIFA,” kata Ratu Tisha.

Apalagi ia menilai, secara umum GBT sudah layak untuk menggelar pertandingan skala Internasional itu. Namun, ada beberapa hal-hal yang perlu ditingkatkan atau diperbaiki. Seperti lighting, flat light, single seat (kursi), exercise, warming up, dan jacuzi.

“Detail-detail seperti itu listnya ada cukup banyak yang memang sampai ke detail-detail. Kita akan perhatikan. Namun secara umum, (GBT) itu sudah layak, maka dari itu kita berani untuk mengajukan,” jelasnya.

Ia menjelaskan, pihaknya diberikan batas waktu hingga 18 Oktober 2019 untuk menyerahkan semua berkas kebutuhan sebagai persyaratan yang dipertimbangkan pada meeting FIFA yang berlangsung 23 Oktober 2019 mendatang. Nantinya Indonesia bakal bidding bersama dengan dua Negara lain, yakni Brazil dan Peru.

Menariknya, sebelum penentuan tuan rumah penyelenggaran piala dunia U-20 pada 2021 mendatang, dalam waktu dekat, Stadion GBT bakal menjadi lokasi pertandingan sepak bola persahabatan. Nantinya Tim Nasional Indonesia U-19 akan melawan Tim Nasional Cina U-19 yang berlangsung pada 17 Oktober 2019.

“Pembukaan uji coba tersebut, juga menjadi salah satu penilaian yang mana report atas uji coba tersebut akan PSSI kirimkan ke FIFA,” katanya.

Pihaknya optimistis bahwa Indonesia bakal terpilih jadi tuan rumah piala dunia U-20 pada 2021 mendatang. Akan tetapi, apabila tidak terpilih, pihaknya berkomitmen akan siap bidding untuk penyelengaraan piala dunia U-17 mendatang. (ian/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News