Ratusan Reptil Adu Unik di Gedung Aula Baret Hitam Yonkav 8 Tank

Ratusan Reptil Adu Unik di Gedung Aula Baret Hitam Yonkav 8 Tank Dewan juri dari Javanese (kanan baju putih) saat keliling menilai reptil para perserta yang mengikuti kontes.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Ratusan anggota komunitas pecinta reptil berkumpul di Aula Baret Hitam, Yonkav 8 Tank, Desa Beji, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Ahad (20/10/2019) sore tadi. Mereka mengikuti Kontes Reptil yang diselenggarakan oleh Javanese Salvator Locality Contest.

Ketua Panitia Kontes Reptil, Arifian M. F, mengatakan, kontes digelar untuk menyalurkan hobi dan mengenalkan kepada masyarakat mengenai reptil.

Baca Juga: Bersama para Petani Milenial, Khofifah Panen Bunga Sedap Malam di Pasuruan

(Peserta berkeliling seperti jarum jam untuk menanti penjurian)

Kontes ini juga bertujuan untuk menguatkan silaturrahim antar sesama komunitas pecinta reptil se-Indonesia, serta menjalin komunikasi dan memberikan edukasi merawat reptil yang baik.

Baca Juga: Kinerja Buruk, Kepala Desa Kawisrejo Pasuruan Didesak Mundur

"Tujuan kontes ini, agar masyarakat makin banyak yang suka sama hewan, terutama reptil. Masyarakat awam harus tahu, bahwa reptil itu tidak harus dijauhi. Reptil juga bisa menjadi hewan peliharaan,” kata Arifin, kepada BANGSAONLINE.com, di sela-sela acara.

Dia mengatakan, kontes reptil sinergi Javanese ini sudah yang kedua kalinya. “Ada angin segar, mudah-mudahan ini makin hidup dan ramai pengunjung di anniversary selanjutnya,” ujarnya.

Turut hadir dalam kontes ini, Gery, Ecko Exopets Jawa Barat.  Menurutnya, kontes ini menjadi angin segar untuk menambah pengetahuan para komunitas pecinta reptil Indonesia, khususnya di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Baca Juga: Pemilik Kafe di Ruko Gempol 9 Keluhkan Pungutan Rp80 Ribu per Hari, Minta Pertanggungjawaban

“Ibarat musim kemarau, Gery itu penyejuk buat komunitas pecinta reptil. Kami bersyukur, bisa menghadirkan Gary dari Jawa Barat dan kota-kota lainya di Aula Baret Hitam, Yonkav 8 Tank ini,” tandas Arifin.

Adapun kriteria yang dilombakan ada empat kelas. Yaitu, 6 perveck, biges champion, 3 bes karakter, 3 minus unik. Setiap reptil dinilai dari bebas cacat, kesehatan, warna, kualitas, serta kebersihan dan berat badan.

Baca Juga: Khofifah Didoakan Dua Putra Pendiri NU dan Pengasuh PP Sidogiri Jadi Gubernur Dua Periode

"Yang terbaik termasuk kalau tidak dikatakan sehat pilek (flu), mata merem, gerakan minim, proposional, tidak terlalu gemuk tidak terlalu kurus, keunikan motif, dan ukuran," tegasnya.

Seperti yang dilakukan oleh Oktora, peserta asal Purwokerto Jawa tengah. Ia mengikutsertakan biawak peliharaannya pada kontes kali ini. 

“Ada beberapa hal yang dinilai, seperti kesehatannya, motif, karakter, dan anatomi badan reptil. Alhamdulilah, si Biawak ini pernah juara, mudah-mudahan pada kontes ini menang,” ujar Oktora sambil menunjukkan biawaknya kepada BANGSAONLINE.com. (maf/par/rev) 

Baca Juga: Kontroversi Karnaval Budaya Barikade Gusdur Vs FUIB Pasuruan Buahkan Kesepakatan dari Mediasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Penuhi Air Bersih Warga, Pemdes Krandegan Sukseskan Program SPAM dari PUPR':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO