Menurut KH Ali Rahmbini, solat istisqa dijalankan dua rakaat. Tata caranya mirip salat Ied. Rakaat pertama dilanjutkan 7 kali takbir dan rakaat kedua 5 kali takbir.
Usai salat pun ada pembacaan khotbah. "Dalam khotbah, imam mengajak jamaah memohon ampunan dengan memperbanyak bacaan Istisgfar," papar KH Ali.
Kiai Ali melanjutkan, sholat istisqa ini perlu digelar di Kabupaten Pamekasan. Musim kemarau yang mulai terasa semenjak Mei lalu, tiga bulan belakangan ini semakin terasa. Ribuan sumur milik warga di 300-an dusun di Kabupaten Pamekasan tak lagi memancarkan air.
"Ribuan warga di pedesaan terpaksa harus dipasok air bersih. Jika tidak, ribuan warga di ratusan dusun tersebut bakal kesulitan masak dan minum, serta bersuci sebelum menjalankan ibadah," terang Kiai Ali.
Untuk mengatasi kekeringan yang berdampak susahnya warga mendapatk air bersih, Kantor BPBD (Badan Penangggulangan Bencana Daerah) Pemkab Pamekasan menggerakkan lima unit mobil tangki kapasitas 4.000 liter.
Setiap hari, semenjak bulan Agustus lalu, mobil tangki itu mendropping air bersih ke wilayah Pamekasan Utara (Kecamatan Palengaan, Pagentenan, Waru, Pasean, dan Kadur). Juga ke Pamekasan Selatan (Kecamatan Pademawu, Tlanakan).
"Semoga saja, sholat istisqo yang kami dirikan ini dikabulkan Allah dan disegerakan turun hujan," harap Kiai Ali. (yen/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News