Pasar Setono Betek Sepi Pasca Rehab, PD Pasar Jayabaya Kediri Dinilai Tak Becus Tata Pedagang

Pasar Setono Betek Sepi Pasca Rehab, PD Pasar Jayabaya Kediri Dinilai Tak Becus Tata Pedagang Anggota Komisi B DPRD Kota Kediri saat melakukan sidak ke Pasar Setono Betek Kota Kediri. foto: ARIF KURNIAWAN/ BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com – Sepinya pengunjung Pasar Setono Betek Kota Kediri pasca direhab total membuat berbagai kalangan menyalahkan manajemen Perusahaan Daerah (PD) Pasar Jayabaya Kediri yang dinilai tidak becus menata para pedagang. 

Tak terkecuali, kritikan keluar dari kalangan Komisi B DPRD Kota Kediri. Dalam rapat dengar pendapat dengan PD Pasar, Komisi B menilai manajemen PD Pasar sangat buruk dan perlu dirombak total.

Komisi B DPRD menilai persoalan PD pasar Kota Kediri merupakan persolan penting. PAD Pasar Kota Kediri dinilai masih ‘anteng’ tidak ada peningkatan, termasuk kesejahteraan karyawan PD Pasar.

Koordinator Komisi B DPRD Kota Kediri, Katino mengatakan, persoalan yang terjadi saat ini pada PD Pasar Kota Kediri menjadi persoalan serius bagi semua pihak. Pasalnya, selain masalah Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) yang belum bisa meningkat, masalah kesejahteraan gaji karyawan pasar yang harus lebih diperhatikan. 

“Selama ini banyak sekali aduan jika PAD PD Pasar Kota Kediri banyak yang bocor, tidak terdata oleh manajemen. Contohnya pada nilai sewa ponten di Pasar Grosir. Yang terpenting seharusnya PD Pasar lebih memperhatikan masalah gaji karyawannya terlebih dahulu,” ucapnya.

“Selama ini mereka mengadu jika sudah bekerja bertahun-tahun tapi hanya digaji Rp 600 ribu – Rp 900 ribu. Di PD Pasar ini ada 267 karyawan dan mereka semua masih tenaga kontrak,” tambah politikus Gerindra itu.

Hal senada juga diutarakan, Regina politikus dari PDI Perjuangan. Ia meminta manajemen PD Pasar untuk membuat terobosan di seluruh pasar agar dapat meningkatkan PAD PD Pasar.

Menurutnya, PD Pasar tidak hanya membangun pasar, namun juga mencari solusi agar pasar di Kota Kediri tidak melulu pedagang, tapi juga wahana permainan ramah anak. 

“Kenapa PD Pasar tidak mengalokasikan anggaran untuk kegiatan kreatif. Sebab di masa seperti ini kita bisa terobosan contohnya diberikan pasar malam. Bikinkan sesuatu yang lebih kreatif dan outside the box untuk menambahkan multiplayer effectnya. Atau yang di atas diberikan wahana permainan anak,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Komisi B Erita Dewi meminta agar PD Pasar terlebih dahulu merombak manajemen. Pasar ditata kembali dan dikembalikan posisi semula. “Semua pedagang, baik konveksi dan daging semua ditaruh dibawah. Bagaimanapun caranya, antara pedagang PD Pasar harus duduk bersama,” ujarnya.

Untuk lantai atas, Erita mengusulkan agar disewakan untuk café atau angkringan yang bisa menyedot pengunjung. “Seperti didepan pasar ini, bisa dikembalikan posisi semula. Ada pedagang buah, jajanan pasar, atau pedagang-pedagang yang bisa menarik pembeli,” ujarnya.

Mendapat cecaran dari sejumlah anggota Komisi B DPRD Kota Kediri, Direktur PD Pasar Kota Kediri, Ihwan Wahyu mengaku akan memperhatikan masukan yang diberikan anggota dewan.

“Masukan gagasan dan ide ini akan kita tampung. Seperti lantai atas di Pasar Setono Betek yang diminta diberikan zona permainan anak agar dapat menarik pengunjung,” tuturnya.

Ihwan menambahkan, PAD PD Pasar Kota Kediri saat ini sedang mengalami penurunan. Sementara terkait kesejahteraan karyawan, selama ini manajemen memang belum mampu menaikan besaran gaji karyawan. 

“Untuk gaji memang sejauh ini kemampuan kita belum mencukupi untuk menggaji karyawan dengan gaji UMR,” pungkasnya. (rif/ian)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO