Gubernur Khofifah Tegaskan OPOP Revitalisasi Nahdlatut Tujjar ​dalam Muskerwil PWNU Jatim

Gubernur Khofifah Tegaskan OPOP Revitalisasi Nahdlatut Tujjar ​dalam Muskerwil PWNU Jatim Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memukul bedug dalam pembukaan Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) PWNU Jawa Timur dengan tema Konsolidasi Organisasi Percepatan Program Strategis Menuju Satu Abad Nahdhatul Ulama yang digelar di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Kabupaten Probolinggo, Jumat (29/11) malam. foto: istimewa/ bangsaonline.com

PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Indar Parawansa mengajak pesantren-pesantren NU untuk bersama-sama mendukung dan menguatkan program One One Product (OPOP) yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Hal itu disampaikan Khofifah saat hadir dalam pembukaan Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) PWNU Jawa Timur dengan tema Konsolidasi Organisasi Percepatan Program Strategis Menuju Satu Abad Nahdhatul Ulama yang digelar di Pondok Nurul Jadid, Kabupaten Probolinggo, Jumat (29/11) malam.

Baca Juga: Pekerja MPS Trowulan Kompak Pilih Gubernur yang Full Senyum

Di forum yang dihadiri oleh para ulama, pengasuh pondok pesantren, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah, Rois Syuriah PWNU Jatim KH Anwar Mansyur, Ketua PWNU Jatim KH Marzuqi Mustamar dan juga para ketua PCNU se Jawa Timur itu, mengatakan bahwa OPOP digagas dalam rangka membangkitkan ekonomi dari basis pesantren.

Baca Juga: Rapat Konsolidasi Tim Pemenangan Pilgub Jatim, Khofifah Tekankan Politik Santun

"Kami berharap OPOP akan menjadi salah pintu masuk penguatan ekonomi ummat terutama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Timur. Program OPOP sejalan dengan arahan Presiden Jokowi dalam rapat tahunan Bank Indonesia, bahwa saat ini yang terpenting adalah membuka seluas-luasnya lapangan kerja," kata.

Dalam rangka menyukseskan program OPOP, menyebut pemerintah Jawa Timur menggandeng lintas sektor. Mulai BUMN, BUMD hingga sektor privat untuk membantu memberikan pendampingan usaha dan mempermudah penjangkauan permodalan. Selain itu juga untuk mengembangkan market akses dari produk produk yang dihasilkan santri, koperasi pesantren dan juga alumni pesantren.

"Terutama pendampingan managerial skill para pelaku usaha OPOP kami prioritaskan agar mereka mendapatkannya dari sektor yang kami ajak kerjasama," tambah Khofifah.

Baca Juga: Di Depan Kiai Se-Madura, Kiai Asep Sampaikan Kesan Rektor Al Azhar Mesir tentang Figur Khofifah

Lebih lanjut program OPOP yang ditarget bisa menghasilkan 1.000 produk unggulan dari pondok pesantren Jawa Timur itu adalah upaya Gubernur dalam rangka merevitalisasi Nahdlatut Tujjar atau Kebangkitan para Pedagang. Dikatakan Khofifah Nahdhatut Tujjar adalah gagasan para ulama sebelum mendirikan Nahdlatul Ulama di tahun 1926.

"OPOP adalah upaya kita merevitalisasi Nahdlatut Tujjar. Karena PR kita saat ini adalah mengatasi kemiskinan dan ketertinggalan," kata.

Karenanya, ia mengajak seluruh pihak, khususnya pondok pesantren untuk turut serta mendukung program OPOP dalam rangka membangkitkan ekonomi Jawa Timur, mengentaskan kemiskinan dan memajukan sektor usaha di pesantren.

Baca Juga: Para Waranggono di Tiga Kabupaten Jatim Utara Deklarasi Menangkan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim

Produk OPOP yang akan menyentuh 6.000 ponpes se-Jawa Timur itu juga menggandeng perguruan tinggi dalam memberikan pendampingan usaha, managemen usaha dan juga inovasi produk. Saat ini juga sudah ada OPOP Training Center yang ada di Universitas NU Surabaya. Yang fungsinya memberikan pendampingan pelaku usaha berbasis pesantren.

Produk usaha yang dikembangkan di OPOP bisa meliputi banyak jenis produk. Mulai makanan dan minuman, kerajinan tangan, fashion, dan juga produk digital IT. Semua jenis produk akan dikembangkan agar bisa memiliki daya saing sehingga memberi dampak pertumbuhan ekonomi baik lokal maupun regional serta memperkuat struktur bisnis pada pelaku usaha. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO