Polemik Iuran Kaos Rp 85 Ribu, Belum Semua Guru Terima Kaos

Polemik Iuran Kaos Rp 85 Ribu, Belum Semua Guru Terima Kaos Kaos yang jadi polemik, tadi pagi sudah dipakai dalam kegiatan senam bersama. Namun, masih banyak kecamatan lain yang belum menerima.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Iuran kaos sebesar Rp 85 ribu yang dibebankan kepada para guru di Pasuruan hingga kini masih menyisakan polemik. Diungkapkan salah satu koordinator Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS), belum semua guru menerima kaos tersebut. 

Beberapa kecamatan yang belum mendapatkan kaos adalah Bangil. "Sampai saat ini belum datang. Sebagian kecamatan sudah terima, dan sebagian belum. Kecamatan Winongan belum dibagi, Kecamatan Pandaan baru datang separuh. Bahkan, masih banyak kecamatan lain yang belum dapat dan ada kecamatan yang tak berani membagikan kaos," tuturnya.

Baca Juga: Apel Bersama Pelajar, Wali Kota Pasuruan Sampaikan 4 Pesan untuk Siswa dan Tenaga Pendidik

Ia mengungkapkan, sejumlah kecamatan itu tidak berani membagikan kaos lantaran ada penyerahaannya belum merata. "Jika bagikan sekarang, yang belum terima jelas protes, pasalnya, sudah bayar tidak dapat kaos," katanya.

Sementara untuk Kecamatan Bangil, hingga kini belum jelas kapan kaosnya bisa dibagikan. Padahal, uang iuran kaos dari masing-masing guru sudah diserahkan sejak akhir November lalu. 

Salah satu guru yang meminta tak diungkap identitasnya, mengeluhkan iuran tersebut. Menurutnya, iuran pembelian kaos itu juga meresahkan para guru lainnya. "Uang sudah diserahkan kepada ketua panitia pelaksana. Untuk kaos, koordinatornya Sulamiyanto, Kepala SDN Beji 1," sebutnya.

Baca Juga: Ratusan Sekolah SD di Pasuruan yang Mengalami Kerusakan akan Direhab Menggunakan DAK

Sebelumnya, Dr. Iswahyudi, S.Pd., M.Pd., Kepala Disdik Kab. Pasuruan mengungkapkan pembuatan kaos itu untuk mempersiapkan kegiatan Hari Ulang Tahun PGRI atau Hari Guru Nasional.

"Biasanya, untuk menyambut hari ulang tahun PGRI diisi dengan kegiatan apel dan upacara, kemudian dikemas dengan gerak jalan. Itu sudah ada AD/RT PGRI yang ada di masing-masing daerah Kota/Kabupaten. Kegiatan HUT PGRI dilaksanakan setiap tahun. Supaya rencana kegiatan sukses, dibentuk perwakilan (penanggungjawab/PJ) di tiap Kecamatan. Peran PJ-PJ itu sangat penting untuk koordinasi," kata Iswahyudi. (par/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO