​Usai Dikunjungi Wamen BUMN, Ini Target TPPI Tuban

​Usai Dikunjungi Wamen BUMN, Ini Target TPPI Tuban Wamen BUMN foto bersama saat mengunjungi TPPI Tuban.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Seusai dikunjungi Wakil Menteri I BUMN, Budi Gunadi Sadikin dan Dirut Pertamina, Nicke Widyawati, PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) Tuban langsung mematok sejumlah target.

Dirut , Yulian Dekri kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (16/2) mengatakan, TPPI sebagai perusahaan petrokimia dan energi saat ini telah merencanakan pembangunan 3 proyek. Terutama, dalam pengembangan untuk meningkatkan kapasitas produksi.

Baca Juga: Digna, Direktur Operasi Petrokimia Gresik Dinobatkan sebagai Dewi BUMN 2024

Selain itu, mengintegrasikan kilang aromatic dengan olefin dan downstream agar lebih efisien dan kompetitif. Sehingga, dapat meningkatkan prduktivitas, profitabilitas dan sustainabilitas perusahaan.

"Target kami ialah meningkatkan kapasitas produksi," terang Dekri.

Ia mengungkapkan, proyek pengembangan Kilang TPPI di antaranya Revamp Platformer ke 55 KBD dan Revamp Aromatik produksi 780 ribu ton per tahun para-xylene. Kemudian, melakukan pembangunan olefin cracker dan dilanjutkan pembangunan downstream olefin. Yaitu berupa HDPE atau LLDPE, LDPE, serta PP atau HIPP.

Baca Juga: Mudik Asyik Bersama BUMN 2024, Petrokimia Gresik Berangkatkan 200 Pemudik Keempat Tujuan

"Untuk Revamp platforming di sini bertujuan meningkatkan kapasitas pengeloaan unit platforming dari 50 ribu barrel per hari menuju 55 ribu barrel per hari. Karena untuk meningkatkan produksi migas dan tambahan produksi benzene dan mixes xylene," bebernya.

Sementara itu, terkait biaya CAPEX revamp platforming, kurang lebih sebesar 35.5 juta dolar amerika memiliki lingkup pekerjaan utama. Yakni berupa modifikasi platforming heater, modifikasi unit CCR, Modifikasi tray kolom distilasi serta penambahan 4 tangki untuk light naphtha, mogas, mixed xylene dan sweet naphtha.

Untuk revamp aromatik bertujuan untuk meningkatkan produksi para-cylene dari 600 ribu ton per tahun menjadi 780 ribu per tahun. Hal ini bertujuan untuk menaikkan pendapatan perusahaan dan memenuhi kebutuhan domestik para-Xylene serta menurunkan impor.

Baca Juga: Saya Diperiksa KPK, Tanda Tangan Saya Tak Sama

"Diharapkan target ini sesuai harapan," timpalnya.

Di sisi lain, Wamen I BUMN Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, saat ini pemerintah sangat memprioritaskan pengembangan Kilang TPPI. Karena sangat menguntungkan bagi negara dengan mengurangi impor kebutuhan Petrochemical.

"Dan proyek ini dipatok pada tahun 2023 harus sudah selesai," ungkapnya. (gun/ian)

Baca Juga: Pemerintah Batal Impor KRL Bekas, Erick Thohir: Kalau Baru Lebih Bagus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO