![Isu Penculikan Anak Lagi Marak, Pemkot Surabaya Minta Warga Tetap Tenang dan Waspada Isu Penculikan Anak Lagi Marak, Pemkot Surabaya Minta Warga Tetap Tenang dan Waspada](/images/uploads/berita/700/44029d2b39e899c841aced3a3e894e7e.jpg)
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota Surabaya mengimbau kepada warga untuk tetap tenang dan waspada dalam menghadapi isu penculikan anak yang kembali mencuat di berbagai daerah. Pemkot juga meminta warga agar tidak termakan isu hoax.
Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat BPB Linmas Pemkot Surabaya Eko Yudi memastikan bahwa pihak kecamatan dan kelurahan sudah membuat surat edaran yang ditujukan kepada sekolah-sekolah dan masyarakat melalui RW dan RT setempat. Surat edaran itu sudah disebarluaskan sejak Bulan November 2019 lalu.
BACA JUGA:
- Siapkan Skema Pemanfaatan Wisma Karanggayam, Eri Berharap Bisa Angkat Performa Persebaya
- Cegah Judi Online, Pemkot Surabaya Siapkan Surat Edaran dan Sosialisasi ke Sekolah
- Pemkot Surabaya Gelar Nikah Massal, 330 Pasangan Jalani Resepsi Pesta Kebun di Balai Kota
- Peringati HUT ke-78 Bhayangkara, Kapolrestabes Surabaya: Momen Perkuat Kamtibmas
“Jadi, sekali lagi kami imbau warga tetap waspada, tapi juga harus tenang supaya tidak termakan hoax. Waspada harus, tapi harus tetap tenang dan tidak boleh main hakim sendiri,” kata Eko saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Selasa (25/2).
Eko memastikan bahwa BPB Linmas sudah menginstruksikan kepada para Kasatgas (Kepala Satuan Tugas) Linmas untuk keliling ke sekolah-sekolah, terutama PAUD, TK, dan SD. Adapun jumlah Kasatgas Linmas yang bertugas mengawasi sekolah-sekolah sebanyak 154 orang atau setara dengan jumlah kelurahan.
“Kalau jam pulang, saya minta dimonitor. Terutama terhadap sekolah-sekolah yang sifatnya eksklusif, di mana anak-anaknya naik antar jemput,” ucapnya.
Kendati kasus penculikan anak terjadi di luar daerah. Namun menurutnya, kewaspadaan harus tetap dilakukan.
"Apabila masyarakat menemukan hal-hal yang mencurigakan, bisa menghubungi layanan tanggap darurat Command Center 112 milik Pemkot Surabaya. Atau langsung menghubungi RT/RW dan kelurahan setempat,” imbuhnya.