​Sebabkan Bullying Siswanya, Kepala SMPN 1 Kota Kediri Disomasi

​Sebabkan Bullying Siswanya, Kepala SMPN 1 Kota Kediri Disomasi Moch. Mahbuba, S.H., kuasa hukum orang tua korban saat memberi keterangan kepada wartawan.

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Karena anaknya kena bullying teman-temannya, Kristiono, melalui Kuasa Hukumnya, Moch. Mahbuba, S.H., menyomasi Kepala SMPN 1 , Marsudi Nugroho.

Marsudi diduga telah melakukan tindakan yang menimbulkan bullying terhadap D, siswi SMPN 1 , anak dari Kristiono.

Baca Juga: Warga Binaan Lapas IIA Terima Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih oleh KPU Kota Kediri

Mahbuba kepada wartawan mengatakan bahwa inti dalam somasi tersebut, meminta Kepala SMPN 1 melakukan permintaan maaf terbuka di hadapan para siswa dan mengundurkan diri dari jabatan kepala sekolah secara sukarela. 

“Jika tidak, kasus itu akan ditindaklanjuti melalui proses hukum,” ujar Mahbuba, saat ditemui di Kantor Dinas Pendidikan , usai menyerahkan surat tembusan somasi ke Dinas Pendidikan, Jumat (6/3).

Menurut Mahbuba, kejadian bullying itu bermula saat D dimintakan izin oleh orangtuanya dari sekolah karena akan diajak ke Semarang. Sehingga, D tidak bisa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Izin itu, lanjut Mahbuba, sudah diberikan, namun saat mau pulang, dia ‘diancam’ akan diberi nilai ekstrakurikuler nol.

Baca Juga: Gelar Acara Jalan Bareng Sindi, Pemkot Kediri Kenalkan Transportasi Umum pada Anak Disabilitas

Mendengar ancaman itu, D menangis tersedu karena takut nilainya nol.

Mahbuba menambahkan, beberapa hari kemudian, saat pertemuan pengurus OSIS dan para ketua kelas, Kepala SMPN 1 , Marsudi Nugroho menjelaskan terkait kejadian D. Sehingga, para siswa yang lain menjadi mengetahui kejadian itu. 

"Setelah itulah, D menjadi korban bullying oleh teman-temannya," terangnya.

Baca Juga: Jaga Akurasi Data Segmen PBPU, Pemkot Kediri dan BPJS Kesehatan Lakukan Evaluasi Data Peserta

Akibat bullying oleh teman-temannya itu, lanjut Mahbuba, D mengalami depresi disertai gejala psikomatis, sehingga menyebabkan perubahan perilaku yang sebelum periang menjadi pemurung. Juga keluhan fisik akibat tekanan psikis. 

“Dia sempat dibawa ke rumah sakit dan juga sempat dibawa ke psikolog. Hasilnya, D mengalami depresi,” tandas Mahbuba.

Kepala SMPN 1 Marsudi Nugroho saat dikonfirmasi wartawan, menjelaskan bahwa saat itu guru hanya mengingatkan D agar tidak sering absen di ekstrakurikuler. “Kalau sering tidak masuk, nilainya ekstranya bisa nol. Jadi hanya mengingatkan saja,” jelas Marsudi.

Baca Juga: Kembangkan Kompetensi ASN, Pemkot Kediri Kembali Gelar Harmoni Belajar Seri II

Soal kejadian di pertemuan pengurus OSIS dan ketua kelas, Marsudi mengaku tidak menyebut nama D secara langsung, hanya menyebutkan kejadian pada Hari Jumat (24/1), jangan sampai diikuti atau terulang. “Saya tidak menyebut nama siswa, hanya kejadian pada hari Jumat,” terang Marsudi.

Menurut Marsudi, sebenarnya masalah tersebut sudah selesai dan sudah dilaporkan ke Diknas. Marsudi mengaku belum tahu soal adanya somasi. 

“Sudah tidak ada masalah. Sudah selesai. Malah orang tuanya minta maaf ke sekolah dan tetap menyerahkan anaknya ke sekolah,” ujar Marsudi.

Baca Juga: Polres Kediri Kota Tangkap Pelaku yang Aniaya Adik Kadungnya hingga Tewas, Apa Motifnya?

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan , Siswanto, saat dikonfirmasi usai Salat Jumat di Masjid Baiturrahman Semampir mengaku belum mengetahui kasus itu, dan mengaku belum mendapatkan laporan dari Kepala SMPN 1 soal surat somasi itu. (uji/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Tanam Pohon dan Tebar Benih Ikan Warnai Peringatan Hari Bumi dan Hari Air Dunia di Kota Kediri':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO