Acara istighatsah dan doa bersama itu dilaksanakan setelah salat malam. Doa itu dipimpin secara bergantian oleh Prof Dr Riwan Nasir (Ketua Yayasan Khadijah Surabaya), Dr KH Muhammad Sudjak (Kepala Badan Pengelola Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya), Drs KH Muhammad Roziqi (Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jawa Timur dan para kiai lain dari Surabaya, Sidoarjo dan Gresik.
Kiai Asep memimpin doa pamungkas. Ia juga membaca hizib nashar agar semua pihak tetap berada di jalan yang benar dalam menangani virus corona. “Kalau ada yang main-main dan menari-menari di atas bangkai orang lain, ya hizib nashar ini,” katanya.
Seperti diberitakan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini marah besar. Dan kemarahan itu dipertontonkan di depan publik. Risma – panggilan Tri Rismaharini – marah-marah terkait mobil mesin labolatorium khusus polymerase chain reaction (PCR) bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Menurut dia, mobil PCR itu diperbantukan khusus untuk Kota Surabaya, tapi dialihkan ke daerah lain oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur.
Namun, klaim Risma itu langsung dibantah oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Suban Wahyudiono. Ketua Rumpun Logistik Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur itu menjelaskan kronologi bantuan mobil tes corona tersebut.
"Bantuan mobil BNPB ditujukan ke Provinsi Jatim. Gugus Tugas Jatim bersurat ke Gugus Tugas Pusat," kata Suban Wahyudiono dalam jumpa pers di Gedung Negara Grahadi , Jumat (29/5/2020) malam
Bunyi surat itu, menurut dia, perihal permohonan dukungan percepatan penegakan diagnosis Covid-19. Di mana ada 15 unit yang diminta oleh Pemprov Jatim. "Di samping surat, gubernur telepon ke Jenderal Doni Monardo beserta Pangdam soal bantuan mobil PCR," lanjut Suban kalem, tanpa ekspresi kemarahan.
Tak hanya Suban Wahyudiono yang mementahkan klaim Risma. Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas COVID-19 Jatim, dr Joni Wahyudi akhirnya juga angkat bicara.
Joni menjelaskan bahwa bantuan itu bukan untuk Surabaya, melainkan Jatim. Bahkan Joni mengatakan bahwa bantuan itu tiba atas permintaan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang menelepon langsung Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Letjen TNI Doni Monardo.
"Mana yang diserobot. Nggak ada serobot-serobot," kata Joni, Jumat (29/5). "Memang mobil itu yang mintakan Ibu Gubernur dan Pak Pangdam yang memintakan langsung ke Gugus Tugas Pusat."
Gubernur Khofifah juga menyatakan Pemprov Jawa Timur mendapat bantuan dua mobil PCR dari BNPB. Satu mobil PCR bernomor polisi B-7190-TDB diserahterimakan kepada Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur pada Rabu siang, 27 Mei.
Adapun satu mobil lainnya diterima sehari setelahnya. Khofifah menyatakan dua mobil lab PCR jatah Kota Surabaya dari BIN, bukan BNPB.
"Empat lab di Surabaya. Mobil (bantuan) BIN juga di Surabaya. Sangat cukup. Yang lain jauh dari lab sama urgent-nya," kata Khofifah dikutip Tempo, Jumat, 29 Mei 2020. (MMA)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News