​Kiai Asep Minta DKI & Jatim Tak Kecil Hati, meski Terbanyak Kasus Covid-19

​Kiai Asep Minta DKI & Jatim Tak Kecil Hati, meski Terbanyak Kasus Covid-19 Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.Ag saat membaca kitab Mukhtarul Ahadits dan memimpin istighatsah siswa-siswi SMP Unggulan Amanatul Ummah di Jalan Siwalankerto Utara Surabaya, Sabtu (20/6/2020) . foto: MMA/ bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONINE.com - Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.Ag., menilai bahwa Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI) dan sekarang merupakan provinsi terbanyak kasus , tapi tak bisa lalu diartikan negatif.

Kenapa? “Saya yakin karena DKI dan sangat disiplin dalam melaksanakan tanggungjawabnya. Mereka mencari orang-orang yang kena . Jadi, karena DKI dan aktif mencari orang yang kena dengan cara men-swab, sehingga ketemu banyak kasus. Karena itu jangan lalu diartikan negatif,” kata Kiai Asep Saifuddin Chalim kepada BANGSAONLINE.COM usai istighatsah bersama siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Unggulan kelas VII dan VIII di alam terbuka di Pondok Pesantren Amanatul Ummah di Jalan Siwalankerto Utara, Surabaya, Sabtu (20/6/2020). 

Baca Juga: Batu Shining Orchid Week 2024, Bikin Kota Batu Jadi Perhatian Pecinta Anggrek Tanah Air

Kiai Asep lalu mengutip sebuah teori yang menyatakan bahwa wabah itu bagaikan gunung. “Artinya, grafik itu terus naik sangat tinggi. Tapi ketika mencapai puncak ia langsung turun ke bawah,” kata pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojoketo itu.

Nah, ketika grafik turun menukik ke bawah, berarti sudah lenyap dari dan DKI. Karena itu, ia minta kepada Gubernur Jawa Timur, DKI, Wali Kota Surabaya, Plt. Bupati Sidoarjo, dan Bupati Gresik terus saja berkerja keras. Tak usah kecil hati.

Baca Juga: Grand Final Raka Raki Jatim 2024, Pj. Gubernur Adhy Minta Gencar Promosi Wisata Jatim Secara Digital

“Kalau memang telah bekerja dengan benar, ya jangan kecil hati. Karena ini akan menyelamatkan bangsa,” kata Kiai Asep yang belum lama berselang menyedekahkan 400 ton beras, 40.000 sarung, dan uang Rp 50.000 per orang kepada para relawan dan warga terdampak .

Hanya saja, kata Kiai Asep, sangat bahaya jika daerah lain tidak seaktif DKI dan . Sebab, korban tak terdeteksi secara maksimal. Akibatnya, meski grafiknya sekarang tampak rendah, tapi tak pernah lenyap dari daerah tersebut. Bahkan bisa menjadi api dalam sekam.

“Lha, ini suatu saat bisa menyebar lagi ke DKI dan ,” kata Kiai Asep.

Baca Juga: Kanwil Kemenkumham Jatim Gelar Penguatan Tugas dan Fungsi Intelijen Keimigrasian

Apalagi, kata Kiai Asep, jika rendahnya kasus di suatu daerah hanya dibuat pencitraan untuk kepentingan pilkada dan pilpres. “Ini yang bahaya,” tegas Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu.

Karena itu, Kiai Asep minta semua kepala daerah jujur dan transparan dalam menangani . “Kejujuran dan transparan itu sangat penting karena menyangkut nasib bangsa,” kata kiai miliarder tapi dermawan itu. (MMA) 

Baca Juga: Komunitas Perempuan Relawan ‘Prokem’ Deklarasi Menangkan Khofifah-Emil

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO