168 Pesantren Terima Bantuan Alat Pendisiplinan Penegakan Protokol Kesehatan dari Pemprov Jatim

168 Pesantren Terima Bantuan Alat Pendisiplinan Penegakan Protokol Kesehatan dari Pemprov Jatim Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara simbolik menyerahkan bantuan perangkat alat penegakan protokol kesehatan anticovid-19 kepada Pesantren Tebuireng yang diterima KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin), pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur. foto: ist/ bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Jatim secara bertahap terus mendukung bantuan perangkat alat penegakan protokol kesehatan anticovid-19 kepada pondok pesantren se-Jatim.

Bantuan itu disalurkan untuk mengantisipasi terjadinya penularan di lingkungan pondok pesantren, menjelang para santri kembali untuk kegiatan belajar mengajar di pondok pesantren era new normal.

Baca Juga: Pekerja MPS Trowulan Kompak Pilih Gubernur yang Full Senyum

Bantuan tersebut diharapkan para pengasuh dan para santri bisa menerapkan pendisiplinan protokol kesehatan di lingkungannya, sehingga setiap pesantren bisa menjadi Tangguh.

Berdasarkan data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Jatim, total sudah ada 168 pondok pesantren yang didistribusikan bantuan alat kesehatan anticovid-19.

Gubernur Jawa Timur Indar Parawansa mengatakan bahwa dalam inisiasi kampung tangguh ada ampuan dari TNI dan juga Polri. Yang harapannya ketangguhan yang dibangun bisa sustain atau berkelanjutan bahkan setelah masa pandemi covid-19.

Baca Juga: Rapat Konsolidasi Tim Pemenangan Pilgub Jatim, Khofifah Tekankan Politik Santun

" tangguh kita bangun untuk menjadi pesantren yang bersih, pesantren yang sehat, dan pesantren yang TOPP atau tanaman obat pondok pesantren," kata Gubernur Khofifah.

Bantuan perangkat alat penegakan protokol kesehatan yang diserahkan oleh ke pesantren tepatnya berupa, masker kain, sprayer elektrik (alat penyemprot disinfektan), baju hazmat (alat pelindung diri), thermal gun (alat pengukur suhu badan), hand sanitizer, lysol, kacamata goggle, face shield, sepatu boot, tempat cuci tangan, dan sarung tangan latex. Tidak itu saja, semua pondok juga diberi vitamin C, paket sembako dan dompet kesehatan .

Khusus terkait protokol kesehatan yang harus diterapkan di lingkungan pondok pesantren, Gubernur Jatim juga telah mengeluarkan Surat Edaran nomor 188/3344/101.1/2020 tentang Pelaksanaan Kembalinya Santri ke Pondok dalam Masa Darurat di Jatim.

Baca Juga: Di Depan Kiai Se-Madura, Kiai Asep Sampaikan Kesan Rektor Al Azhar Mesir tentang Figur Khofifah

Dalam surat tertanggal 29 Mei 2020 itu, gubernur telah menetapkan protokol kesehatan untuk santri yang akan kembali ke pondok, mulai protokol dari rumah hingga protokol saat beraktivitas di lingkungan pesantren.

Dalam suratnya gubernur juga menegaskan, proses kembalinya santri ke pondok pesantren harus dilakukan secara hati-hati dengan menjadikan kaidah keselamatan jiwa dan raga (hifdzun nafs) sebagai prinsip utama dalam penerapan protokol kesehatan .

"Kaidah hifdzun nafs (Menjaga keselamatan jiwa dan raga) ini harus lebih diutamakan dibanding pertimbangan lainnya," pesan Gubernur.

Baca Juga: Para Waranggono di Tiga Kabupaten Jatim Utara Deklarasi Menangkan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim

Sementara itu Kalaksa BPBD Jatim yang juga Gugus Tugas Promotif Preventif Penanganan Jatim, Suban Wahyudiono mengatakan sebanyak 168 pesantren yang sudah didistribusikan bantuan terinci atas Pondok Tangguh Lirboyo Kediri, Ponpes Al-Falah Ploso, Ponpes Jombang, Ponpes Tambak Beras Jombang, Ponpes Gersempal Sampang, dan Ponpes Al-Hikam Malang.

Kemudian sebanyak 10 pesantren di kabupaten Lamongan di antaranya, Ponpes Al-Ma'ruf, Ponpes Matholiul Anwar, Ponpes Al-Mu'awanah, Ponpes Darul Fiqih, Ponpes Miftahul Qulub, Ponpes Tanwirul Qulub dan Ponpes Tanwirul Ghoyyi juga sudah didistribusikan bantuan serupa. Begitu juga 108 pondok di Malang Raya dan 45 pondok di Kabupaten Probolinggo.

"Jumlah bantuan masing-masing item disesuaikan dengan jumlah santri di setiap pondok," terang Suban.

Baca Juga: Komunitas Perempuan Relawan ‘Prokem’ Deklarasi Menangkan Khofifah-Emil

Berdasar data Kanwil Kemenag Jatim, jumlah Ponpes di Jatim saat ini sebanyak 4.718. Sedang jumlah santrinya sebanyak 928.363 orang.

Dari jumlah tersebut, santri yang bermukim sebanyak 634.550 orang dan santri yang tidak bermukim sebanyak 293.813 orang. Adapun jumlah pengasuh pondok pesantren di Jatim sebanyak 52.759 orang. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO