​Mahasiswa IAIN Madura Gelar Demo Tuntut Revisi SE Rektor Tentang Keringanan UKT

​Mahasiswa IAIN Madura Gelar Demo Tuntut Revisi SE Rektor Tentang Keringanan UKT Mahasiswa IAIN Madura saat melakukan aksi demo.

"Pimpinan benar-benar merealisasikan apa yang menjadi kesepakatan bersama, dan tentu ini akan tetap kami kawal sampai benar-benar terealisasi dan bisa dibuktikan," tegas mahasiswa semester akhir itu.

Terpisah, Rektor IAIN Madura, Mohammad Kosim yang menanggapi tuntutan massa aksi, mengatakan bahwa para mahasiswa intinya meminta pemotongan UKT lebih banyak.

"Mungkin pemotongan sebesar 15 persen dinilai belum layak, maka mereka mengusulkan pemotongan 50 persen. Kemudian kami menghitung kemampuan keuangan kampus, karena keuangan kampus diambil dari Jakarta sebanyak Rp 9,1 miliar, Rp 7 miliar dari APBN, dan Rp 2,1 miliar dari UKT mahasiswa," ucap Kosim.

Menurut Kosim, tuntutan mengenai keringanan UKT semester depan telah dipenuhi menjadi 20 persen, yang awalnya hanya 15 persen dengan syarat scan KTM/KHS terbaru dan menyertakan rekomendasi dari kepala desa (kades) atau dari lurah.

"Pemotongan UKT 15 persen ini sebenarnya tertinggi di seperguruan tinggi PTAIN, apalagi 20 persen. Pemotongan ini tertinggi dari kampus yang lain," paparnya.

Selanjutnya, alumnus aktivis PMII ini menegaskan bahwa penggunaan paket kuota internet gratis untuk mahasiswa di semester kemarin memang belum ada rekomendasi. Hal itu hanya dibolehkan dianggarkan pada semester depan ini.

"Semester kemarin memang belum ada untuk kuota paket internet dan aturannya belum ada yang membolehkan. Sekarang sudah membolehkan, makanya semester depan ini kita menganggarkan paket internet dan di dalamnya nanti menyiapkan aplikasi E-Learning untuk mempermudah kuliah daring," pungkasnya. (yen/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Aksi Demo Mahasiswa Dibubarkan Dosen':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO