​Antisipasi Covid-19, Mas Iin Minta Penerapan Prokes Saat Salat Idul Adha dan Berkurban

​Antisipasi Covid-19, Mas Iin Minta Penerapan Prokes Saat Salat Idul Adha dan Berkurban Mas Iin saat melihat hewan kurban jelang Hari Raya Idul Adha 1441 H. (foto: ist).

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Di tengah pandemi Covid-19, Bakal Calon Bupati (Bacabup) Sidoarjo 2020, Achmad Amir Aslichin mengingatkan masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) saat melaksanakan Salat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban. Diketahui, Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah akan dilaksanakan pada 31 Juli 2020.

Bacabup yang akrab disapa Mas Iin menjelaskan, ada beberapa aturan prokes yang harus dijalankan. Misalnya, saat Salat Idul Adha, ada petugas untuk mengawasi penerapan protokol kesehatan.

Baca Juga: Idul Adha 1445 H, BHS Bagikan Ribuan Paket Daging Kurban

Dengan mewajibkan jemaah jaga jarak dan tetap memakai masker. "Penyemprotan dan pembersihan di area tempat pelaksanaan Salat Idul Adha juga sangat penting," kata Mas Iin yang akan bertarung pada Pilbup Sidoarjo 2020 itu, Kamis (30/7/2020).

Ketua DKW Garda Bangsa Jawa Timur ini berharap, ada penyediaan fasilitas cuci tangan, sabun, dan hand sanitizer di pintu atau jalur masuk dan keluar pelaksanaan Salat Idul Adha. Selain itu, mempersingkat pelaksanaan Salat dan Khotbah Idul Adha juga jadi salah satu pertimbangan. Namun, tanpa mengurangi ketentuan syarat dan rukun dari Salat Idul Adha.

"Harapannya kan bagaimana penyebaran virus corona saat Salat Idul Adha bisa dicegah dengan tepat," ujar Mantan Ketua Fraksi PKB DPRD Sidoarjo dua periode itu.

Baca Juga: BHS Bagikan Puluhan Ribu Paket Daging Kurban untuk Warga Terdampak Covid-19

Selain itu, tidak mewadahi sumbangan atau sedekah jemaah dengan cara menjalankan kotak. Karena berpindah-pindah tangan rawan terhadap penularan Covid-19. Kotak sumbangan bisa ditempatkan di area pintu masuk maupun keluar tempat pelaksanaan Salat Idul Adha.

Sementara itu, terkait pelaksanaan kurban, Anggota DPRD Jatim ini memiliki beberapa catatan. Yakni, dengan memperhatikan kesehatan dari hewan yang akan dikurbankan, proses penyembelihan dan distribusi daging kurban kepada yang membutuhkan.

Menurutnya, mengatur kepadatan dengan membatasi jumlah panitia pemotongan hewan kurban sangat penting. Pengaturan jarak minimal satu meter dan tidak saling berhadapan antarpetugas harus dilakukan.

Baca Juga: ​Kapolresta Sidoarjo Door to Door Bagikan Daging Kurban ke Warga Terdampak Pandemi Covid-19

Baik itu pengulitan, pencacahan, penanganan, dan pengemasan daging kurban. "Harus sama-sama saling mengingatkan. Itu sangat penting," pesan Alumnus Universitas Airlangga itu.

Setiap orang harus menggunakan alat pelindung diri. Baik itu masker maupun face shield. Petugas yang melakukan pengulitan, penanganan, dan pencacahan daging diharapkan memakai sarung tangan sekali pakai.

Penanggung jawab kegiatan kurban jangan berhenti untuk mengingatkan kepada petugas agar tetap mematuhi aturan protokol kesehatan. Mas Iin berharap, distribusi daging kurban dilakukan door to door, sehingga penerima daging kurban tidak bergerombol dan terjadi antrean.

Baca Juga: Malam Hari Raya Idul Adha di Sidoarjo Sepi, 600 Personel Disebar di Titik-titik Penyekatan

Meski di tengah pandemi Covid-19, Perayaan Hari Raya Idul Adha 1441 H harus tetap dilakukan dengan khidmat. Dengan menerapkan protokol kesehatan yang harus dijalankan. "Selamat Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah," ucap Mas Iin. (sta/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO