Dikenal Sosok Berjiwa Sosial Tinggi, Keluarga Sengaja Sembunyikan Kasus Parti Liyani dari Sang Ibu

Dikenal Sosok Berjiwa Sosial Tinggi, Keluarga Sengaja Sembunyikan Kasus Parti Liyani dari Sang Ibu Dari kiri, adik ipar Sabikan, Kamituo Saiul Nizar, dan Ketua RW 5 Dusun Kedok Suripto. foto: BAMBANG DWI JULIANTO/ BANGSAONLINE

NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Sekian tahun kasus yang menerpa Parti Liyani (46), Tenaga Kerja Indonesia () asal Dusun Kedok RT 4 RW 5, Desa Kebon Agung, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk yang bekerja di . Namun, sampai saat ini Kasmi, ibunda Parti Liyani, tidak mengetahui kalau anaknya sedang berjuang mencari keadilan.

Ternyata, kasus yang menimpa Parti Liyani memang sengaja dirahasiakan oleh pihak saudara, agar sang ibu tidak mengetahuinya. Menurut keterangan Sabikan, adik ipar Parti Liyani, kakak iparnya terjerat tuduhan mencuri barang majikannya. Kasus itu terjadi sekitar empat tahun lalu, 2016.

Baca Juga: Dua PMI asal Banyuwangi Alami Gangguan Jiwa Setelah Dipulangkan dari Malaysia

"Memang saya dan saudara menyimpan rahasia ini, agar ibu tidak sampai mengetahui," kata Sabikan, kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (11/09).

Sabikan lalu menceritakan perjalanan kasus yang menimpa Parti Liyani, anak keenam dari sembilan bersaudara pasangan (alm) Suban dan Kasmi.

Awalnya pada sidang di Pengadilan , Parti dinyatakan bersalah dan menjalani hukuman selama 2,5 tahun. Atas putusan itu, Parti kemudian mengajukan banding di Pengadilan Tinggi Negeri hingga dinyatakan tak bersalah dan bebas murni.

Baca Juga: Kantor Imigrasi Blitar Deportasi Gadis Berkewarganegaraan Ganda ke Singapura

(Parti Liyani (kanan) semasa muda. foto: BAMBANG DWI JULIANTO/ BANGSAONLINE)

Sejak mengetahui atas berita bebasnya Parti Liyani, lanjut Sabikan, saat ini pihak keluarga hanya menunggu kepulangan sang kakak ipar agar bisa berkumpul kembali dengan keluarga.

Baca Juga: Indonesia Berkibar di Singapura, Raih 11 Emas dalam Asia Arts Festival 2023

"Ibu saya sudah mengetahui atas kejadian ini, dan langsung berkomunikasi dengan kakak," terangnya.

Lebih jauh, Sabikan menceritakan bahwa Parti Liyani merupakan sosok yang berjiwa sosial tinggi. Parti sempat membeli rumah dan tanah hasil jerih payahnya bekerja di . Lalu rumah dan tanah itu digunakan untuk sekolah PAUD, TK, dan Posyandu.

Parti sengaja mempersilakan rumahnya dimanfaatkan warga setempat, tanpa menarik biaya sewa.

Baca Juga: IDI Disponsori Singapura dan Malaysia?

Kepala Dukuh Kedok, Saiul Nizar, membenarkan bahwa selami ini yayasan yang dimiliki PKK Dusun Kedok, berupa PAUD, TK, Posyandu, dan Lansia, menempati rumah milik Parti Liyani.

"Saya berterima kasih bahwa selama ini rumah tersebut hanya dipersilakan dipakai tanpa membayar sewa," kata Saiul.

Baca Juga: Sikapi Banyaknya WNI Produktif Berpindah Kewarganegaraan, Imigrasi Keluarkan Strategi Global Talent

(Rumah milik Parti Liyani yang dipinjamkan gratis untuk TK dan PAUD di kampungnya. foto: BAMBANG DWI JULIANTO/ BANGSAONLINE)

Sepengetahuannya, rumah tersebut dibeli sekitar 2015, dan langsung dipergunakan untuk kegiatan pendidikan hingga saat ini.

"Saya mengetahui kasus yang dialami Parti dari media online. Semoga kepulangan Parti Liyani mendapat sambutan khusus sebagai pahlawan devisa," harap Saiul Nizar.

Baca Juga: Kanwil Kemenkumham Jatim Deportasi WN Singapura yang Jadi Dosen di Tulungagung

Tidak sampai di sana, Parti Liyani juga diketahui sangat menyayangi anak-anak di kampungnya. Setiap pulang, ia selalu memberi uang anak-anak yang ditemuinya.

Pernyataan ini disampaikan Ketua RW 5, Suripto. "Memang Parti saat pulang tidak lama berada di rumah. Paling lama hanya 10 hari, dan yang dicari pertama saat pulang selalu ibunya, Kasmi. Kemudian memanggil keponakan, bahkan anak tetangga yang datang diberinya uang," cerita Suripto

"Ini uang untuk jajan sangu sekolah, jangan nakal, itu yang saya tahu," kata Suripto menirukan kata-kata Parti saat memberi uang kepada anak-anak sekitar.

Baca Juga: 20 Mahasiswa dari Singapura Belajar Buat Tanaman Hidroponik di Kota Batu

"Parti itu anaknya suka memberi, tidak pilih-pilih anak. Paling ditanya, kamu anak siapa, sekolahmu kelas berapa, sekolah sing pinter ya, cuman itu," ujar Suripto. (bam/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO