Atasi Wabah Demam Berdarah, Dinkes Kediri Gelontor 750 Liter Obat Fogging dan 250 Kg Abate

Atasi Wabah Demam Berdarah, Dinkes Kediri Gelontor 750 Liter Obat Fogging dan 250 Kg Abate Salah satu balita penderota Demam Berdarah saat dirawat di Rumah Sakit. (Arif Kurniawan/BangsaOnline)

KEDIRI (BangsaOnline) – Penanganan wabah penyakit demam berdarah langsung dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri, Jawa Timur pasca adanya penetapan status kejadian luar biasa atau KLB. Pemkab melalui puskesmas-puskesmas langsung melakukan pengasapan atau pada kawasan endemik demam berdarah

Seperti yang terjadi di Desa Mlati, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, dilakukan pada rumah-rumah warga dan selokan tepi jalan raya. Petugas puskesmas bersama perangkat desa melakukan penyemprotan pada setiap ruangan rumah hingga ke kamar mandi, yang dimungkinkan menjadi sarang nyamuk aides aigepty.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kediri dr. Adi Laksono mengungkapkan, tindakan pengasapan atau sebagai salah satu upaya penanganan wabah penyakit demam berdarah. Fogging dilakukan secara fokus di daerah atau kawasan terjadinya serangan demam berdarah. Fogging akan dilaksanakan sebanyak dua kali dengan pereode waktu satu minggu sekali.

Baca Juga: TP PKK Kabupaten Kediri Kaji Tiru Penanganan Stunting, AKI, dan AKB di Sleman

“Untuk mendukung program , kami telah mendistribusikan 750 liter cairan obat ke puskesmas-puskesmas. Kami juga memberikan sebanyak 250 kilogram abate atau obat pembasmi jentik nyamuk. Dan yang paling penting, kita galakkan kembali PSN dengan 3M (menguras, menutup dan mengubur benda-benda yang bisa digenangi air sebagai tempat berkembang biak nyamuk),” ujar dr. Adi Laksono, Selasa (27/1).

Disisi lain, penanganan demam berdarah juga dilakukan oleh pihak rumah sakit yang kini sedang merawat para pasien penderita demam berdarah. Seperti di rumah sakit umum daerah (RSUD) Kabupaten Kediri, dokter mengaku , penderita demam berdarah diberikan cairan infus dan obat untuk menjaga agar tidak sampai shock.

“Kalau pasien datang dalam kondisi bagus tidak ada masalah. Tetapi ketika pasien datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi terlambat, maka memerluka perawatan yang lengkap dan teliti. Saya harapan orang tua atau kerabat pasien tidak perlu panik yang berlebihan ketika membawa pasien ini ke rumah sakit, sehingga dokter bisa menganalisa dengan tepat,” ujar dr. Soerjatmono, dokter spesialis anak RSUD Kabupaten Kediri

Sebagaimana diketahui, wabah penyakit demam berdarah menyerang berbagai daerah di Jawa Timur. Pemerintah provinsi jatim telah menetapkan 11 kota dan kabupaten sebagai kejadian luar biasa demam berdarah, salah satunya Kabupaten Kediri.

Di Kabupaten Kediri sendiri, pada bulan januari tercatat ada 87 orang masuk ke rumah sakit karena terjangkiti demam berdarah, dimana dua diantaranya meninggal dunia. Jumlah penderita demam berdarah di kabupaten ini melonjak 9 kali lipat dari bulan januari 2014 lalu yang hanya 9 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO