BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Aktivis Pencari Keadilan, Nasiruddin menyebut pelayanan di Rumah Sakit Umum (RSU) Lukas Bangkalan tidak profesional terhadap pasien peserta BPJS Kesehatan.
Hal ini diungkapkannya setelah mendapatkan banyak keluhan dari masyarakat terkait pelayanan di RSU Lukas kepada pengguna BPJS.
BACA JUGA:
- Sakit Cholelithiasis, Titin Komitmen Hidup Sehat dan Gunakan JKN untuk Berobat
- Bisa Berobat dan Periksa Kehamilan Secara Gratis, Ibu Satu Anak ini Bangga Menjadi Peserta JKN
- Program JKN Tanggung Biaya Tiga Kali Persalinan Novita Warga Kota Kediri
- Ada Program JKN, Biaya Kesehatan Keluarga Abdul Tak Jadi Beban Lagi
"Kami menerima banyak keluhan dari masyarakat, dan yang terbaru ini dari keluarga Saudara Mahrus yang malah disuruh pulang terlebih dahulu saat ingin mendapatkan fasilitas dari BPJS Kesehatan," ujarnya saat menyampaikan aspirasinya kepada pihak Rumah Sakit Umum Lukas Bangkalan di Rumah Makan Aladin, Rabu (7/10/2020).
Mahrus, yang hadir dalam kesempatan itu, menceritakan pengalaman keluarganya saat berobat menggunakan BPJS di RSU Lukas. Menurutnya, kejadian tersebut terjadi saat keluarganya ingin mengganti proses layanan dari umum menjadi peserta BPJS kesehatan. Namun, pihak rumah sakit menolak untuk proses penggantian tersebut.
"Awalnya keluarga saya statusnya pasien umum, tapi karena saya ingat dia punya BPJS, jadi saya ajukan untuk dialihkan. Tapi ditolak," ungkap warga Desa Mandung, Kecamatan Kokop ini.
"Malah, mereka minta kalau mau dialihkan ke peserta BPJS, keluarga saya disuruh pulang dahulu, dan baru masuk lagi biar ditangani secara BPJS," tambahnya.
Menanggapi permasalahan ini, Agus Hariyanto, Plt. Direktur RSU Lukas Bangkalan berdalih masalah tersebut hanya miskomunikasi antara pihak pelayanan rumah sakit dengan pasien.
Klik Berita Selanjutnya