​Mengejutkan, Survei Cabup Mojokerto: Ikfina-Barra 59,2%, Pung-Titik 17,1%, Yoko-Nisa 16,7%

​Mengejutkan, Survei Cabup Mojokerto: Ikfina-Barra 59,2%, Pung-Titik 17,1%, Yoko-Nisa 16,7% Foto/grafis: bangsaonline.com

“Teknik sampling survei yaitu dengan multistage random sampling, di mana sampel dipilih secara berjenjang dari tingkat kecamatan, desa, RT, RW sampai KK, sehingga dengan teknik ini semua pemilih di Kabupaten Mojokerto memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai responden penelitian,” ujar Sufyanto.

(Pungkasiadi (bermasker hijau nomor dua dari kiri) dan Titik Mas'udah (baju putih paling kiri) saat menerima rekom dari Ketua DPW PKB A Halim Iskandar. Foto: ist) 

Nama-nama calon Bupati dan Wakil Bupati di Kabupaten Mojokerto semuanya dicek terkait popularitas, liketabilitas dan elektabilitasnya. Dari hasil penelitian tampak bahwa popularitas tertinggi masih dipegang dokter Ikfina Fahmawati sebesar 92.3%, Kemudian tokoh milenial Muhammad Al-Barra (Gus Barra) 69.5%, dilanjut Yoko Priyono 62.3%, Choirunnisa 60.7%, serta petahana Pungkasiadi 58.5%, dan Titik Masudah 45.6%.

”Popularitas tertinggi dari keenam orang kandidat Calon Bupati dan wakil Bupati Mojokerto tersebut adalah Ikfina. Faktor yang melatarbelakangi hal tersebut tidak lepas dari masifnya Ikfina selaku calon Bupati turun menyapa warga pada setiap kesempatan, termasuk dikenal sebagai istri bupati sebelumnya (MKP) dengan program pembangunan infrastruktur yang dinilai merata oleh masyarakat. Gus Barra menempati urutan kedua, beliau dikarenakan sering turun ke lapangan (door to door) sejak sebelum ditetapkan sebagai calon wakil bupati. Nilai popularitas Gus Barra tersebut sudah dapat dikatakan lebih baik sebagai seorang pendatang baru,” timpal Rixvan Afgani, peneliti The Republic Institute.

(Yoko Priyono dan Choirunnisa. Foto: aris/bangsaonline.com)

Dalam rilis itu disebutkan bahwa tingginya suara Ikfina-Barra juga karena adanya dorongan dari para kiai dan sebagian besar pemilih di Mojokerto menghendaki agar pembangunan Kabupaten Mojokerto bergeliat kembali, setelah dua tahun vakum, termasuk dampak Pandemi Covid-19.

Di samping itu, menurut  Rixvan, berkat keaktifan Ikfina maupun Gus Barra menyapa warga yang kemudian membentuk kekuatan-kekuatan tim di tingkat lokal dengan sebutan BARET, yakni Barisan RT, sangat membumi di Kabupaten Mojokerto. 

Sedangkan untuk pasangan nomor urut 2 maupun nomor urut 3 yang berlatar belakang sebagai pemegang jabatan pemerintahan maupun birokrasi yang masih aktif, dinilai masyarakat kurang aktif untuk menyapa warga, sekaligus kena dampak menurunnya kepuasaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah terkait dampak Covid-19 yang telah menyebabkan problem kesulitan lapangan kerja serta terpuruknya ekonomi rakyat.

The Republic Institute juga mensurvei tentang ketertarikan responden terhadap latarbelakang pemimpin yang akan dipilih. Di mana dengan latarbelakang seorang pemuda dan santri lebih disukai oleh masyarakat daripada seorang birokrasi, dengan persentase milenial yang diharapkan warga 42.2% berbanding 13% untuk birokrat.

“Gus Barra otomatis di sini menjadi perwakilan kaum milenial yang diharapkan untuk mewujudkan pembangunan Mojokerto lebih baik tentunya. Beliau muda dan ditunggu inovasi dan kreativitasnya,” lanjut Rixvan.

Melihat data di atas, menurut Sufyanto, peluang paling besar terpilih sebagai pemimpin Mojokerto selanjutnya ada pada Ikbar. Tetapi tetap terbuka peluang bagi yang lain dengan waktu tersisa 40 hari, sepanjang mampu meyakinkan pemilih dengan perbaikan kinerja yang dirasa rakyat Mojokerto menurun akibat dampak Pandemi Covid-19. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO