Setiap ikatan kecil tersebut dihargai sekitar Rp 6.000 hingga Rp 10.000, tergantung panjang rambut yang dipesan oleh pelanggan.
Sementara untuk proses penyambungan rambut, setidaknya tiap pelanggan membutuhkan lebih dari sepuluh ikatan kecil tersebut. Sehingga jika tiap ikatnya Rp. 6.000, maka Wahyu Febri setidaknya mengantongi Rp 60.000 dari tiap pelanggan.
"Memang untuk merangkai dan mengikat memakai lem sampai membentuk rambut membutuhkan ketelatenan dan kesabaran," ungkapnya.
Wahyu menuturkan, merangkai rambut bekas potongan dari salon milik istrinya menjadikan tambahan penghasilan tersendiri pada saat profesi yang dijalaninya sedang macet karena dampak pandemi.
Namun ia bersyukur, untuk saat ini pemerintah mulai mengizinkan pesta pernikahan, meskipun dengan banyak persyaratan. Profesi yang ditekuninya mulai berjalan, biar pun tidak seperti sebelum terjadi pandemi.
Sementara untuk merangkai potongan rambut tetap ia tekuni untuk menambah penghasilan. "Ini akan saya tekuni meskipun mulai saat ini pekerjaan dekor hajatan manten sudah ada," pungkasnya. (nal/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News