Dhito Hargai Adanya Gerakan Bumbung Kosong di Pilbup Kediri 2020

Dhito Hargai Adanya Gerakan Bumbung Kosong di Pilbup Kediri 2020 Calon Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana saat berdialog dengan Pengurus Karang Taruna Dharma Bhakti, Dusun Baran, Desa Purwodadi, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri yang mengelola bank sampah. foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Aliansi Relawan Pemenangan (ARPBK) Kabupaten Kediri, menggelar deklarasi pemenangan bumbung kosong di depan Terminal SLG Kabupaten Kediri, Kamis (3/13). Dari SLG, mereka menuju Kantor KPU Kabupaten Kediri untuk penyampaian pendapat.

Rahmad Mahmudi, Ketua ARPBK (Aliansi Relawan Pemenangan ), menjelaskan bahwa nantinya juga akan digelar deklarasi akbar di depan Terminal SLG untuk menyamakan persepsi visi dan misi dalam memenangkan bumbung kosong di Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kediri tahun 2020.

Baca Juga: Tren Paslon Tunggal di Pilkada Meningkat, Pengamat Politik UPN: Tidak Sehat Bagi Demokrasi

"Adapun tuntutan kami di kantor KPU, intinya mendesak KPU untuk netral dan seimbang dalam melakukan sosialsiasi antara palson dan kolom kosong dalam pelaksnaaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kediri tahun 2020," kata Rahmat Mahmudi.

Sementara itu, adanya gerakan memilih bumbung kosong tersebut justru membuat satu-satunya Calon Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, terlecut semangatnya untuk terus mendekatkan dirinya dengan masyarakat Kabupaten Kediri.

Di sisa hari menuju hari pencoblosan Pilbup Kediri tanggal 9 Desember mendatang, Dhito terus melakukan blusukan. Tiada hari tanpa blusukan. Begitulah yang dilakukan putra Menseskab Pramono Anung itu.

Baca Juga: Pro Bumbung Kosong, 2 Kali Mega Bagus Tak Hadiri Panggilan PDIP Gresik

Blusukan ala Dhito itu dilakukan dalam setiap harinya, tak kurang dari 3-4 titik yang dikunjungi. Dhito dengan seksama mendengarkan setiap keluhan dari masyarakat yang dikunjunginya.

Hari Kamis (3/12) ini, Dhito bersama timnya blusukan ke sentra pembuatan pot bunga dari sabut kelapa, bunga stoking, dan bertemu dengan komunitas gowes di Desa Batuaji, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri.

Dari Desa Batuaji, Dhito melanjutkan blusukan Dusun Baran, Desa Purwodadi, Ringinrejo untuk melakukan penanaman buah markisa dan peninjauan bank sampah yang dikelola Karang Taruna Dharma Bhakti. Dari Bank Sampah Hasta Mandiri Dusun Baran, Dhito melanjutkan blusukan di Kebun Jeruk di Desa Susuhbangu, juga di Kecamatan Ringinrejo.

Baca Juga: Ini Kata KPU Gresik soal Pilkada Ulang Jika Calon Tunggal Kalah dengan Kotak Kosong

Terkait pemenangan bumbung kosong yang dikampanyekan sejumlah komunitas, Dhito menganggap gerakan tersebut tidak terlalu signifikan. Namun begitu, dirinya sangat menghargai adanya perbedaan. Karena dengan perbedaanlah, Kabupaten Kediri akan semakin maju.

"Saya selalu sampaikan walaupun bumbung kosong ini tidak begitu signifikan, namun tetap saya hargai. Saya ini datang ke Kediri dan hadir untuk masyarakat Kabupaten Kediri tidak mau cari lawan. Jadi artinya, sekalipun orang mau menjelek-jelekkan saya, memfitnah, dan sebagainya, saya tidak ada rasa dendam. Jadi siapa pun orangnya yang ada di Kabupaten Kediri, pasti akan saya rangkul demi kepentingannya yang satu, yaitu memajukan Kabupaten Kediri," kata Dhito usai berdialog dengan pelaku UMKM dan goweser di Desa Batuaji, Kamis (3/12).

Sebelumnya, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kediri, Murdi Hantoro, juga pernah menyatakan bahwa calon tunggal adalah bagian dari demokrasi, karena calon tunggal tidak bisa muncul dadakan dan juga bukan kemauan partai, termasuk PDI Perjuangan.

Baca Juga: Tak Ada Paslon Lagi yang Mendaftar, Yani-Alif Resmi Lawan Kotak Kosong di Pilkada Gresik 2024

Kata Murdi, calon tunggal muncul melalui proses panjang sesuai aturan yang ada. Sebelum muncul calon tunggal, terlebih dulu KPU Kabupaten Kediri membuka pendaftaran calon dari jalur independen. Namun sampai batas akhir, calon independen tidak ada yang daftar dengan berbagai sebab.

"Tahapan berikutnya adalah pendaftaran pasangan calon dari partai dengan syarat-syarat yang sudah ditentukan. Dan sampai batas akhir pendaftaran, ternyata hanya 1 pasangan calon yang mendaftar. Sampai pendaftaran diperpanjang, namun tetap saja hanya ada 1 pasangan calon, sehingga muncullah calon tunggal," kata Murdi Hantoro.

Dengan demikian, lanjut Murdi, masyarakat Kabupaten Kediri akhirnya dihadapkan dengan 2 pilihan, yaitu memilih pasangan calon yang ada yaitu , atau memilih kotak kosong.

Baca Juga: Pasangan Dhito-Dewi akan Jalani Tes Kesehatan di RS Syaiful Anwar Malang Senin Besok

Menurut Murdi, tahapan Pilbup Kediri 2020 hingga munculnya calon tunggal sudah sangat demokratis. "Adanya kotak kosong itu juga bagian demokrasi. Namun begitu, PDI Perjuangan akan tetap waspada dan akan terus melakukan konsolidasi sampai ke tingkat anak ranting," ucapnya.

"Guna menjawab adanya ajakan menangkan bumbung kosong itu, kami sudah menginstruksikan kepada kader-kader kami untuk terus melakukan sosialisasi ke masyarakat tentang calon yang kami usung, yaitu Mas Dhito-Mbak Dewi terkait visi-misinya, serta program kerjanya ke depan untuk membangun Kabupaten Kediri," terang Murdi.

Berdasarkan hasil evaluasi, Murdi mengklaim mendapat sambutan sangat memuaskan dari tokoh masyarakat, maupun komunitas-komunitas yang didatangi. Ini setelah mereka diberikan penjelasan tentang visi-misi serta program kerja .

Baca Juga: Ikut Demo Dukung Paslon Bumbung Kosong, PDIP Gresik Bakal Panggil Mega Bagus Saputra

"Jadi kalau masih ada yang menyuarakan bumbung kosong itu, adalah hal yang wajar, karena saya yakin mereka yang menyuarakan bumbung kosong itu belum pernah ketemu atau tatap muka langsung sama Mas Dhito, dan mereka itu belum tahu visi misi dan program kerjanya ke depan," ujar Murdi.

Karena itu, Murdi mengajak mereka yang menyuarakan bumbung kosong, untuk bertemu dengan Mas Dhito dan berdialog secara langsung sehingga mereka tahu visi misi dan program kerjannya. Ia yakin setelah bertemu Dhito, kelompok yang menyuarakan bumbung kosong akan berbalik dan mendukung serta memilih Dhito.

"Tugas kami kader-kader PDI Perjuangan Kabupaten Kediri adalah menjelaskan visi-misi dan program kerja Mas Dhito ke depan. Waktu yang tersisa menuju tanggal 9 Desember 2020 ini, akan kami manfaatkan sebaik-baiknya. Kami yakin dengan berjalannya waktu, saudara-saudara kita yang selama ini menyuarakan bumbung kosong akan mengecil, bahkan habis, sehingga kemenangan Mas Dhito nanti bisa mencapai 90 persen, bahkan lebih," tutup Murdi yakin. (uji/rev)

Baca Juga: Antisipasi Bumbung Kosong, Yani-Alif Konsolidasi Pemenangan dengan Parpol

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO