4.000 Sambungan Rumah Jaringan Gas Lamongan Diresmikan

4.000 Sambungan Rumah Jaringan Gas Lamongan Diresmikan Dirjen Migas Kementerian ESDM RI, Tutuka Ariadi saat meresmikan jaringan gas secara simbolis di Halaman Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lamongan.

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 4.000 (Jargas) bumi untuk rumah tangga di Kabupaten diresmikan Dirjen Migas Kementerian ESDM RI, Tutuka Ariadi di Halaman Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten , Jumat (18 /12).

Didampingi Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti Widya Putri, Bupati Fadeli, Dandim 0812 Lektol Inf Sidik Wiyono, dan Kapolres AKBP Harun, acara peresmian pembangunan Jargas di ini dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan.

Jargas sendiri merupakan salah satu proyek strategis nasional, sebagai bentuk komitmen Pemerintah untuk menyediakan energi yang bersih dan murah bagi masyarakat, serta bersumber dari dalam negeri. Menurut Tutuka Ariadi, ketersediaan gas di Indonesia sangat besar, sehingga penting untuk dimanfaatkan.

“Ketersediaan gas di Indonesia berlebih untuk kebutuhan dalam negeri. Pemerintah terus mengupayakan penggunaan gas ini untuk kebutuhan domestik dan mengurangi impor,” ungkap Dirjen Migas.

Pada kesempatan yang sama, Dyah Roro Esti Widya Putri menyatakan bahwa penggunaan Jargas lebih murah dibandingkan LPG serta lebih baik dari segi kemanfaatannya.

“Jargas ini dibuat dengan bahan metana yang jumlahnya dapat dipenuhi dari dalam negeri dan suplainya melimpah, sedangkan elpiji terbuat dari propana yang untuk memenuhinya kita 60 persen masih impor. Harapannya jargas ini betul-betul bisa bermanfaat,” ungkapnya.

Menurut Bupati , pembangunan jargas sebanyak 4.000 SR (Sambungan Rumah) di masih sangatlah kecil, baru sebesar 1 persen jika dibandingkan dengan jumlah rumah tangga di .

“Tahun 2021 di dijatah 6.000 lagi untuk sambungan rumah tangga, saya harap bisa lebih dari itu. Saya juga berterima kasih karena program ini sangat bermanfaat dan dibutuhkan masyarakat. Semoga ke depannya baik skala rumah tangga maupun skala industri dapat dimaksimalkan,” ucap Fadeli.

Penggunaan jargas dianggap lebih menguntungkan karena masyarakat bisa lebih hemat dalam hal biaya. Tidak perlu lepas-pasang regulator, terlebih bagi yang takut memasang regulator. Sehingga, masyarakat tidak perlu mengangkat tabung gas dan tidak bingung saat tengah malam gas habis, lebih murah, serta dianggap lebih aman.

"Sudah 3 bulan, sejak Agustus saya menggunakan ini, memang lebih hemat, lebih aman dibanding gas tabung. Kalau dihitung rata-rata per bulan selisihnya hampir 300 ribu. Untuk menggoreng banyak juga tidak perlu ganti-ganti tabung lagi," terang Achmad Tawakul, Penjual Gorengan di .

Pembangunan Jargas di terbagi dalam 7 sektor. Sektor 1 meliputi Kelurahan Tumenggungan sebanyak 947 SR, Sektor 2 Kelurahan Sukorejo dengan jumlah 674 SR, Sektor 3 dan 4 melayani Kelurahan Sidoharjo dan Telogo Anyar sebanyak 949 SR, Sektor 5 Kelurahan Jetis berjumlah 463 SR, sektor 6 dan 7 melayani Kelurahan Banjarmendalan dan Sidokumpul sebanyak 967 SR. (qom/ns) 

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO