​Hadiri Sertijab Wali Kota, Gubernur Khofifah Menginisiasi Sister City Surabaya-Sampang

​Hadiri Sertijab Wali Kota, Gubernur Khofifah Menginisiasi Sister City Surabaya-Sampang Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri sertijab Wali Kota dan Wakil Wali Kota Terpilih Eri Cahyadi, S.T., M.T. dan Wakil Wali Kota Surabaya Ir. Armudji, Senin (1/3/2021). foto: ist.

Gubernur Khofifah juga mengharapkan ada upaya percepatan dan intervensi detail yang dilakukan Pemerintah Kota Surabaya terkait Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Gubernur Khofifah mengungkapkan bahwa salah satu PR dari Pemerintah Kota Surabaya adalah menurunkan AKI dan AKB di Kota Surabaya yang masih tinggi karena berada di posisi 5 besar.

"Menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Surabaya ini memang harus dilakukan intervensi secara detail dan mungkin dengan sinergitas yang lebih komprehensif saya rasa insyaallah kalau sinergitas itu terus dilakukan bisa memberikan penurunan secara lebih signifikan terhadap angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Surabaya," terangnya.

Pada Rapat Paripurna DPRD Kota Surabaya dengan Agenda Sertijab Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya terpilih, Khofifah juga menyampaikan pesan proklamator RI Soekarno bahwa saat ini Indonesia berada pada periode mental invesment.

Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa mental investment menurut Bung Karno dalam arti luas menyangkut investmen of human skill, material investment dan mental investment. Namun dari ketiga investment, mental investment merupakan yang paling penting.

Oleh sebab itu, Gubernur Khofifah mengajak kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya untuk mampu berupaya keras bersama-sama membangun mental investment dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat di Surabaya dan di Jawa Timur.

Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa hal tersebut sesuai dengan pesan Presiden RI Joko Widodo agar mainset kerja harus diubah dari kerja ordinary ke kerja extraordinary.

Etos kerja yang tidak biasa yang mampu dengan kerja cepat, detail, dan tepat akan dapat mewujudkan pelayanan terbaik bagi masyarakat akan merubah citra masyarakat terhadap pemerintah dan birokrasi. Sehingga harapannya dalam masyarakat juga timbul feedback yang baik dan tumbuh mental investment di masyarakat.

"Hal tersebut dapat dilakukan dengan membentuk etos kerja di lingkungan pemerintahan baik Pemerintah Kota Surabaya dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan kerja cepat, detail seperti apa yang telah disampaikan Pak Presiden dan saya tambah satu lagi kerja tepat," pugkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO