Ketum LDII: Munas IX Jadi Kontribusi LDII Atasi Dampak Pandemi

Ketum LDII: Munas IX Jadi Kontribusi LDII Atasi Dampak Pandemi Ketua Umum DPP LDII K.H. Chriswanto Santoso. (foto: ist)

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pandemi Covid-19 menciptakan krisis kesehatan global yang berimbas ke dalam negeri. Penanggulangannya bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi seluruh elemen bangsa Indonesia.

Hal itu disampaikan Ketua Umum K.H. Chriswanto Santoso menjelang yang akan dilaksanakan pada 7-8 April 2020 di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin, Jakarta Timur.

"Kepengurusan periode 2016-2021 habis pada bulan ini, untuk itu Munas IX dihelat. Selain itu, kami melihat krisis kesehatan dan ekonomi ini harus diatasi agar tak menjadi krisis sosial. LDII sebagai komponen bangsa harus berkontribusi membantu pemerintah mengatasi dampak Covid-19," ujar Chriswanto Santoso lewat keterangan tertulis, Selasa (6/4/2021).

Menurut Chriswanto, sebagai hajatan tertinggi organisasi dan penentu derap langkah untuk lima tahun ke depan, bertujuan pula merevitalisasi dan menajamkan program kerja periode lalu.

"Penajaman delapan klaster kontribusi LDII untuk bangsa, bertujuan untuk meningkatkan kontribusi kami untuk membantu mengatasi dampak Covid-19," ujar Chriswanto.

Program berupa delapan klaster itu, menurut Chriswanto sudah dilaksanakan dan dipertajam karena sangat relevan dengan kondisi bangsa saat ini. Chriswanto menyebut delapan klaster pengabdian LDII adalah bidang wawasan kebangsaan, keagamaan, pendidikan, ekonomi syariah, kesehatan dan herbal, ketahanan pangan dan lingkungan hidup, energi terbarukan, dan teknologi digital.

"Harapan kami, penajaman dan revitalisasi delapan program yang kami laksanakan, dapat membantu pemerintah dalam mempercepat pemulihan krisis ekonomi akibat pandemi," ujar Chriswanto.

Politikus Golkar ini mengatakan, sebelum munas pihaknya menggelar berbagai webinar dan diskusi dengan para tokoh. Hasil diskusi tersebut menjadi bahan untuk menajamkan dan meningkatkan delapan program kerja tersebut.

"Bahkan dalam munas, kami juga mengundang para narasumber terkait delapan klaster tersebut, sehingga hasil munas ini segera bisa dilaksanakan sesuai kondisi kekinian," paparnya.

Terselenggaranya berkat bantuan berbagai pihak, dari pemerintah, aparat keamanan, hingga tokoh agama serta masyarakat.

"Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Presiden Jokowi dan Wapres K.H. Ma’ruf Amin yang memberi dukungan besar. Dan juga para kepala daerah dari gubernur hingga bupati dan wali kota, MUI, dan ormas Islam lainnya, yang telah memberi dukungan moral kepada warga LDII di seluruh Indonesia untuk melaksanakan munas," papar Chriswanto.

Sementara itu, Rully Kuswahyudi, Ketua Panitia Munas IX mengatakan bahwa acara diikuti 3.600 peserta di seluruh Indonesia. "Kondisi pandemi ini, membuat kami menggelar munas dengan memadukan daring dan luring," ujar Rully.

Dia menjelaskan, peserta yang hadir secara langsung dibatasi hanya 150 orang. Mereka terdiri dari para ulama, tokoh pemerintah, DPR, pengurus , dan undangan khusus serta panitia. Sementara Presiden Jokowi membuka dari Istana Negara dengan mengundang 20 orang yang terdiri dari ulama dan pengurus harian .

"Acara di Istana Negara itu, terhubung secara daring dengan para peserta yang hadir di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin dan kantor DPW dan DPD LDII di seluruh Indonesia yang berjumlah 400-an studio," ujar Rully Kuswahyudi.

Menurut Rully, dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat. Seluruh peserta wajib menjalani swab antigen dan melaksanakan protokol kesehatan. 

Dia berharap para peserta mampu menjaga diri, sehingga setelah munas tetap terhindar dari paparan Covid-19. "Ini menjadi perhatian panitia agar para peserta dan penyelenggara mematuhi protokol kesehatan," ujarnya. (mdr/zar)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO