Cek Dampak Gempa Malang, BHS Tinjau Kondisi Tanggul Lumpur Lapindo

Cek Dampak Gempa Malang, BHS Tinjau Kondisi Tanggul Lumpur Lapindo TINJAU: BHS didampingi PPLS meninjau tanggul lumpur Lapindo, Rabu (14/4/2021). foto: MUSTAIN/ BANGSAONLINE

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Anggota Dewan Pakar DPP Partai Gerindra (BHS) meninjau kondisi tanggul lumpur Lapindo di titik Desa Gempolsari, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Rabu (14/4/2021).

Didampingi pegawai PPLS (Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo), BHS ingin memastikan kondisi tanggul lumpur Lapindo tetap aman pasca terjadinya gempa di Malang beberapa waktu lalu, di mana imbasnya terasa hingga di Sidoarjo.

Baca Juga: 5 Dari 11 Terdakwa Kasus Korupsi Lumpur Lapindo Sidoarjo Diminta Ganti Rugi, Kok Bisa?

"Kami datang ke tanggul ini untuk memastikan kondisi dua sesar besar, yakni Sesar Siring dan Sesar Watukosek yang ada di tetap aman. Makanya, kami mengecek bersama petugas PPLS," cetus BHS.

Kata BHS, pengecekan itu agar pihaknya bisa memastikan informasi kepada masyarakat Sidoarjo sehingga tidak perlu khawatir dengan kondisi tanggul pasca terjadinya gempa di Malang.

"Warga Sidoarjo juga perlu tahu tentang hal ini. Sehingga mereka bisa yakin bahwa gempa kemarin tidak berpengaruh pada dinding tanggul Lapindo," tandas mantan anggota DPR RI periode 2014-2019 ini.

Baca Juga: Pilkada Sidoarajo, BHS Masuk Tim Pemenangan Subandi-Mimik, Adam Rusydi Jadi Ketua Tim

Kata BHS, hasil pengecekan oleh PPLS, dinding-dinding tanggul tidak ada satu pun yang bergeser atau mengalami suatu keretakan. "Kebocoran juga tidak ada. Dan semburan lumpur juga tidak mengalami kenaikan. Jadi aman," ungkap alumni ITS ini.

Di kesempatan ini, politikus Partai Gerindra ini kembali mengingatkan kepada pemerintah pusat, bahwa bencana semburan lumpur merupakan kategori bencana nasional.

Dan hingga kini, bencana masih berlangsung karena semburan lumpur masih terjadi, sekitar 100 ribu meter kubik per hari. "Sehingga harus ada sistem keselamatan yang dikelola oleh badan penanggulangan bencana," urai BHS.

Baca Juga: Upacara HUT ke-79 RI Bersama Masyarakat, BHS Gelorakan Semangat Nasionalisme

Ia meminta pemerintah agar menyiapkan mitigasi bencana tersebut karena bencana masih berlangsung. "Harus ada early warning system (peringatan dini), misalnya ada sirine-sirine yang ditempatkan di desa-desa sekitar wilayah ini," katanya.

Selain itu masyarakat juga perlu diberikan pelatihan bagaimana cara menyelamatkan diri saat bencana terjadi. "Ini yang harus segera dilakukan Pemkab Sidoarjo dan pemerintah pusat agar menempatkan petugas BNPB dan Basarnas di wilayah sekitar sebagai antisipasi menyelamatkan warga Sidoarjo," tandas BHS.

Sementara itu, Kabag TU PPLS, Hikmad Batara Reza menyatakan, setelah terjadi gempa di Malang, pihaknya langsung melakukan pengecekan dengan Ground Penetrating Radar (GPR) terhadap kondisi tanggul dan sesar yang ada di .

Baca Juga: Idul Adha 1445 H, BHS Bagikan Ribuan Paket Daging Kurban

Dan hasilnya tidak terpengaruh oleh gempa tersebut. Kondisi semua titik tanggul tetap sama dengan kondisi sebelum terjadinya gempa di Malang itu.

Sementara soal mitigasi bencana, Hikmad menjelaskan, pihaknya telah menginisasi adanya Rencana Tindak Darurat (RTD) sejak tahun 2018 lalu. Di mana RTD itu butuh dukungan dari BNPB daerah maupun pusat.

"Kita sudah ada (RTD), tinggal legalitas (disetujui) Pak Bupati (Bupati Sidoarjo). Dan setelah dilegalkan bupati, nanti bisa diterapkan sewaktu-waktu terjadi bencana," tandas Hikmad saat mendampingi BHS meninjau tanggul . (sta/ian)

Baca Juga: MSI Simulasikan Pasangan Kandidat Pilkada Sidoarjo 2024, ini Elektabilitasnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'HOAX! Bukan Tanggul Lumpur Lapindo yang Jebol tapi Pipa PDAM di Jalan Raya Porong':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO