"Lebaran dahulu tahun 2020, pandemi Covid-19 ada saja yang melakukan pemesanan vila. Tetapi sekarang ini karena ada larangan mudik, tamu satu pun tidak ada yang melakukan pemesanan vila, mungkin pada takut adanya larangan mudik," ungkap Afian.
Biasanya menjelang lebaran, kata dia, 15 hari sebelumnya sudah penuh pemesanan meski harganya dua kali lipat. Tetapi sekarang dengan harga biasa dan tidak mengalami kenaikan, malah tidak ada pemesanan.
"Ini mungkin karena larangan mudik, masyarakat yang hendak menginap di vila takut kena razia. Sebab, langganan tamu kami rata-rata berasal dari sekitar Jawa Timur, Jakarta, dan Jawa Tengah," tuturnya.
Menurutnya, saat lebaran, tiga vila dalam sehari sebelum pandemi Covid-19 laku Rp3 juta hingga Rp6 juta. Bila dalam hitungan 5 hari, dapat menghasilkan uang setidaknya Rp25 juta.
Menurutnya, adanya pembatasan perjalanan, persyaratan ketat untuk menggunakan transportasi, larangan mudik, swab, dan karantina, membuat masyarakat berpikir dua kali untuk menginap di vila. (asa/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News