BLITAR, BANGSAONLINE.com - Kasus kematian akibat Covid-19 di Kota Blitar meningkat. Terhitung sejak Januari-Juni 2021 ada 83 pasien Covid-19 meninggal dunia. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan enam bulan di semester kedua tahun 2020 lalu. Di mana sejak Juni-Desember 2020 tercatat ada sebanyak 36 pasien Covid-19 meninggal dunia.
Direktur RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar Ramiadji mengatakan, kasus kematian ini didominasi pasien dengan penyakit komorbid atau penyakit penyerta. Paling banyak adalah pasien dengan riwayat penyakit penyerta hipertensi dan diabetes.
BACA JUGA:
- Pesan Wali Kota Blitar Jelang Laga Perdana Arema FC di Stadion Soepriadi
- Jadi Markas Arema FC, Stadion Soepriadi Dinyatakan Layak Gelar Pertandingan Liga 1
- Hendak Padamkan Api, Truk Damkar Terguling di Jalan Tanjung Kota Blitar
- Diizinkan Bermarkas di Stadion Supriyadi, Tim Arema FC Boyongan ke Kota Blitar
"Ada yang tidak punya komorbid, namun yang paling banyak memang mereka yang punya komorbid," ujar Ramiadji.
Dengan kondisi tersebut, pihaknya kini menambah kapasitas ruang isolasi untuk perawatan pasien Covid-19 menjadi 84 bed. Dijelaskannya, pada awal pandemi Covid-19 pihaknya memang menyediakan 84 bed, namun jumlah itu sempat berkurang menjadi 63 bed saat kasus Covid-19 di Kota Blitar mulai landai.
"Saat ini kami kembalikan, jadi kapasitasnya kembali ke semula yakni 84 bed," paparnya.
Sementara dalam rapat evaluasi penanganan Covid-19, Wali Kota Blitar Santoso mengimbau masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 secara ketat.
"Masyarakat harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas. Ini semua demi memutus penularan Covid-19 di Kota Blitar sehingga pandemi segera berakhir," kata Santoso. (ina/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News