PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com – Setiap ada pemakaman jenazah Covid-19 di Kabupaten Pamekasan, ada sosok perempuan hebat yang ikut membantu pemakaman.
Adalah Chandra Kirana Nasso, perempuan yang sehari-hari berprofesi sebagai guru di MAN 2 Pamekasan. Dia mengaku ikut menjadi relawan pemulasaran dan pemakaman jenazah Covid-19. karena jiwanya merasa terpanggil melihat wabah Covid-19 yang kasus kematiannya meningkat.
BACA JUGA:
- Pria di Pamekasan Perkosa Anak Tiri yang Masih SMP hingga Hamil 4 Bulan
- Sempat Dinyatakan Hilang, Ibu Rumah Tangga di Pamekasan Ditemukan Tewas di Dalam Sumur
- Kompensasi dan Ganti Rugi Tak Jelas, Nelayan Pamekasan Khawatirkan Survei Migas PT Anugerah
- Kiai se-Madura Deklarasi Khofifah-Emil, Ketum Muslimat itu Ngaku Ajak Puasa Kepala OPD Puasa 41 Hari
Perempuan yang juga tergabung dalam anggota FPRB dan FRPB tersebut bahu-membahu dengan para relawan pria untuk memakamkan para jenazah. Biasanya Chandra bertugas menyemprotkan disinfektan.
Bunda Chandra, panggilan akrab wanita calon doktor ini mengatakan, tidak semua orang mau menjadi relawan pemulasaran dan pemakaman jenazah Covid-19, apalagi seorang perempuan. Alasan dirinya bergabung di relawan pemulasaran jenazah adalah semata-mata ingin bermanfaat bagi sesama.
“Saya tergabung di relawan FRPB (Forum Relawan Penanggulangan Bencana) Pamekasan. Bersinergi dengan BPBD dan Satgas Pemakaman ini murni panggilan jiwa saya,” ungkapnya kepada BANGSAONLINE.com, Senin (09/08/2021).
Warga Jalan H. Agus Salim GG 5 Pamekasan ini menjelaskan, yang terpenting adalah memastikan kondisi diri dalam keaadaan sehat, sebelum turun ke lapangan.