Wedang Nglaban, Wedang Penangkal Covid-19 Buatan Santri Kota Kediri

Wedang Nglaban, Wedang Penangkal Covid-19 Buatan Santri Kota Kediri Koordinator GSLK, Zainal Hamami atau lebih dikenal dengan sebutan Mbah Mamik (kiri) bersama timnya saat meramu wedang nglaban. (foto: ist.)

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Gerakan Santri Langgar Kulon (GSLK) atau para santri Gus Lik merilis wedang Nglaban sebagai ramuan jamu untuk mencegah dan menangkal Covid-19. Wedang tersebut hasil sinergi GSLK dengan Relawan Tagana Kabupaten Jombang.

“Kurang lebih 3 bulan yang lalu kami datang ke salah satu daerah di Kabupaten Jombang karena di sana warga yang terpapar Covid-19 kok sedikit, dan akhirnya kami diberi resep wedang ini,” ujar Koordinator GSLK sekaligus adik dari Gus Lik, Zainal Hamami atau lebih dikenal dengan sebutan Mbah Mamik, Sabtu (14/8).

Baca Juga: Warga Binaan Lapas IIA Terima Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih oleh KPU Kota Kediri

Sesampainya di , gerakan yang berpusat di Pondok Asya’idiyah Kelurahan Jamsaren ini mulai membuat ramuan jamu dan membagikannya pada para warga isoman di sekitar pondok. Per warga isoman diberi sebanyak 1,5 liter dalam kemasan plastik.

Mbah Mamik mengklaim, pasien Covid-19 bergejala berat akan membaik pada rentang waktu 2-3 hari setelah mengonsumsi wedang Nglaban ini. Untuk saran dosis konsumsi wedang, pasien harus meminum 2 liter wedang dalam jangka waktu 1 x 24 jam atau setara 1 gelas per 3 jam.

“Mereka bilang kalau badannya jadi lebih enak digerakkan, makan juga lahap. Namun, kalau diminum bagi orang yang tidak terpapar atau sehat-sehat saja, ya layaknya minum jamu pada umumnya, ada rasa hangat. Itu uniknya,” kata Mbah Mamik.

Baca Juga: Gelar Acara Jalan Bareng Sindi, Pemkot Kediri Kenalkan Transportasi Umum pada Anak Disabilitas

Selain di , GSLK juga memberikan edukasi cara meracik ramuan jamu pada warga di sekitar . Hal ini dilakukan karena wedang ini tidak diperjualbelikan sehingga warga bisa mandiri menyediakan ramuan jamu di rumahnya masing-masing.

Salah satunya pada Jumat (13/08) sore, Mbah Mamik dan Pasukan GSLK datang ke Desa Joho, Kecamatan Wates, untuk mengedukasi warga cara meracik wedang dari awal hingga akhir. Acara tersebut juga dihadiri Ketua PCNU Kabupaten Kediri, KH. Muhammad Makmun atau biasa disapa Gus Makmun.

Komposisi 1 liter wedang Nglaban ini terdiri dari 20 lembar daun milwo atau daun buah srikaya, 2 lembar daun jambu air, dan daun pandan 1 lembar. Daun buah srikaya pun diusahakan dari jenis srikaya lokal untuk khasiat lebih maksimal.

Baca Juga: Jaga Akurasi Data Segmen PBPU, Pemkot Kediri dan BPJS Kesehatan Lakukan Evaluasi Data Peserta

“Lalu jahe emprit dan kencur masing-masing 15 gram, 5 butir kapulaga, dan gula aren secukupnya. Wedang ini menggunakan gula aren karena gula ini bersifat netral, tidak ada campuran bahan lain dan tingkat keasaman tidak tinggi,” jelas Mbah Mamik.

Selanjutnya, bahan tersebut dicuci bersih. Lalu bahan dedaunan dimasukkan terlebih dahulu pada air mendidih. Selanjutnya kencur dan jahe dihaluskan di wadah terpisah untuk nantinya dibacakan doa serta istighotsah sambil menunggu air dedaunan mendidih. Jika sudah mendidih, kapulaga, kencur, jahe, dan aren dimasukkan bersama air rebusan dan tunggu hingga mendidih.

Mbah Mamik menyampaikan, wedang ini sebagai pelengkap upaya pencegahan Covid-19 setelah protokol kesehatan dan vaksinasi. Tidak serta merta dengan adanya wedang ini, warga dibiarkan abai protokol kesehatan. (uji/ns)

Baca Juga: Kembangkan Kompetensi ASN, Pemkot Kediri Kembali Gelar Harmoni Belajar Seri II

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Tanam Pohon dan Tebar Benih Ikan Warnai Peringatan Hari Bumi dan Hari Air Dunia di Kota Kediri':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO