Berawal dari Hobi Suka Berkebun, Siswa SD Olah Jahe Merah Jadi Beragam Produk

Berawal dari Hobi Suka Berkebun, Siswa SD Olah Jahe Merah Jadi Beragam Produk Afrina Karimah Nur Aisyah saat membawa produk jahe merah di halaman rumah.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - 'Alah bisa karena biasa' itulah ungkapan yang pas untuk Afrina Karimah Nur Aisyah (10), siswa kelas 5 SD Islam Al Azhar 11 Surabaya ini. Berawal dari kesukaannya berkebun membantu orang tua, dia pun ikut menanam jahe merah. Kemudian mengolah jahe merah yang dipanen dengan berbagai produk olahan.

Awalnya, ketertarikan itu berasal dari kebiasaan orang tuanya yang mengonsumsi jahe merah sebagai penambah imunitas tubuh. Lebih-lebih saat pandemi Covid-19 seperti saat ini, imunitas tubuh yang tinggi sangat dibutuhkan tubuh untuk menangkal masuknya virus.

"Saya melihat Ayah dan Ibu sering mengkonsumsi jahe merah sebagai minuman, kondisi tubuhnya selalu terlihat bugar. Saya juga membaca di internet, jahe merupakan antioksidan alami yang banyak manfaatnya. Jahe merah ternyata bisa menyembuhkan batuk, saluran pernapasan, meningkatkan imunitas tubuh, dan mengandung imunomodulator yang mencegah masuknya virus ke dalam tubuh," terang Afrina mengawali kisahnya pada BANGSAONLINE.com.

Berkat hobi itu pula yang mengantarkan Rina -panggilan akrab Afrina Karimah Nur Aisyah- lolos dan ikut dalam seleksi Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup yang diselenggarakan Tunas Hijau dan Pemerintah Kota Surabaya.

Sampai saat ini, siswa kelas 5 SD ini, bersama orang tuanya telah menanam sebanyak 3.466 jahe merah di rumahnya. Jangan heran jika bertandang ke rumahnya terlihat tampak asri dengan tanaman jahe dalam berbagai wadah yang ditata rapi.

"Saya tanam di botol, gelas plastik, dan kemasan bekas. Budi dayanya di halaman rumah. Kalau sudah dipanen jahe merahnya dibuat wedang, sirup, coklat, permen, dan lilin aromaterapi," terangnya lebih lanjut.

Untuk produknya, Rina telah membuat aneka olahan bubuk maupun cair yang berasal dari jahe merah. Berupa wedang jahe, sirup, jahe merah, plus coklat (redgincho), permen, hingga lilin aromaterapi.

Harganya pun relatif terjangkau. Hanya kisaran Rp 10 ribu per bungkus. Dia kerapkali melayani pesanan melalui pesan singkat di media sosial (instagram) hingga produk yang dibuat Rina sudah banyak terjual di daerah Surabaya, Gresik, Mojokerto, dan Banten. Dia berharap ke depan ingin mengembangkan jahe merah.

"Saya ingin mengedukasi masyarakat dan menyosialisasikan jahe merah plus produk ini. Juga ingin mendapatkan izin PIRT," ungkapnya.

Apa yang dilakukannya mendapat dukungan penuh dari orang tuanya. Di sela-sela kegiatan sekolah daring, Rina diizinkan untuk melakukan aktivitas mengelola jahe merah.

"Budi daya jahe merah inisiatif dari Rina sendiri. Pada dasarnya dia memang suka aktivitas sosial dan lingkungan. Sejak tahun 2020 setiap minggu ikut aksi bersih pesisir pantai Kedung Cowek Surabaya meski dengan prokes. Kami berterima kasih kepada pihak sekolah SD Islam Al Azhar 11 Surabaya yang juga mendukung aktivitas Rina, di antaranya mengundang hadir dalam podcast sekolah tentang kegunaan jahe merah," terang Laily Isnawati, orang tua Rina.

Rina pernah masuk dalam lima terbaik Keluarga Sadar Iklim tahun 2020, dan berharap bisa lebih mengenalkan manfaat jahe merah melalui ajang Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup yang diikuti saat ini. (zahrotul maida)

Lihat juga video 'Terbukti! Cara ini Basmi Kecoa di Mobil Anda':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO