Sambang Desa, Istri Bupati Sidoarjo Salurkan Sembako Seraya Ajak Warga Peduli Lingkungan

Sambang Desa, Istri Bupati Sidoarjo Salurkan Sembako Seraya Ajak Warga Peduli Lingkungan BANTUAN: Ketua TP PKK Sidoarjo, Sa'adah Muhdlor menyerahkan sembako ke warga Desa Banjar Kemuning Kecamatan Sedati, Kamis (7/10/2021). foto: Kominfo Sidoarjo

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Sidoarjo, Sa'adah Muhdlor (Ning Sasha) beserta jajaran pengurus PKK melakukan sambang desa di beberapa tempat untuk menyalurkan bantuan paket sembako. Sekaligus mengajak masyarakat Sidoarjo lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan desanya dengan cara mendirikan bank sampah.

Tempat yang dikunjungi di antaranya Desa Punggul dan Desa Wedi Kecamatan Gedangan, serta Desa Sedati Gede, dan Desa Banjar Kemuning Kecamatan Sedati, Kamis (7/10/2021).

Baca Juga: Tuntas Perbaiki 368 RTLH, Pemkab Sidoarjo Siapkan Perbaikan Sisa 740 Rumah Lainnya

Dalam kunjungannya, Istri Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor itu menyatakan, penyaluran bantuan sengaja dilakukan dengan turun langsung karena pihaknya ingin menemui warga yang kesulitan ekonomi.

Selain itu dengan kunjungan ini diharapkan bisa memperbarui data yang sudah ada. Akibat pandemi ini secara otomatis berdampak ke masalah ekonomi yang berpengaruh pada kesejahteraan keluarga.

“Karena yang menjadi korban pandemi ini banyak sekali, jika perlu ditambahkan monggo ditambahkan. Atau jika ditemukan penerima yang sudah meninggal dan tidak ada ahli warisnya agar dialihkan ke yang lain yang lebih membutuhkan. Kami ingin bantuan-bantuan ini merata. Kepada kepala desa bisa lebih fokus kepada warganya yang membutuhkan bantuan dengan mendata kembali, karena banyak sekali bantuan yang disiapkan oleh pemerintah daerah maupun dari pusat sehingga semua warga yang kurang mampu bisa tercover," cetus Ning Sasha.

Baca Juga: Satgas TMMD Sidoarjo Blusukan Bagikan Sembako ke Warga

Sementara itu saat mengunjungi Desa Sedati Gede, Ning Sasha beserta Wakil Ketua TP PKK Sidoarjo, dr Sriatun, mengapresiasi banyaknya usaha rumahan yang berkembang. Khususnya olahan jajanan seperti kue iwel-iwel yang jadi andalan Desa Sedati Gede.

TP PKK akan memberikan dukungan penuh usaha rumahan yang ada di Sedati Gede dengan membantu desain kemasan dan juga pemasarannya, sehingga produk-produk ini bisa dipamerkan dan lebih laku dan terkenal di pasaran.

"Semoga tahun depan program pameran rakyat bisa diwujudkan, baik pameran makanan dan minuman maupun kerajinan," beber Ning Sasha.

Baca Juga: Satgas TMMD Sidoarjo Serahkan Tali Asih Kepada Dua Ibu di Balongbendo

Pada kesempatan ini, dia mengusulkan ke desa untuk mendirikan bank sampah. Melalui bank sampah, warga bisa memilah sampah cair dari sisa penggorengan yang sudah tidak terpakai untuk dikumpulkan. Nantinya kalau sudah banyak bisa dijual ke desa dan dari desa bisa menjual ke Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo.

"Saya berharap dari rumah tangga masing-masing bisa memilah sampah basah dan kering di mana sampah basah bisa digunakan sebagai kompos dan sampah kering bisa didaur ulang jadi kerajinan tangan ataupun dijual ke pengepul sampah. Sehingga sampah yang ada di lingkungan kita bisa benar-benar dimanfaatkan. Syukur-syukur dari pengolahan sampah ini ada penghasilan," harapnya.

Sementara itu, Kades Desa Wedi, Zainal Abidin, berterima kasih kepada rombongan TP PKK yang hadir di tengah-tengah Desa Wedi. Ia mengungkapkan, yang hadir hari ini adalah warga yang betul-betul terdampak adanya Covid-19. 

Baca Juga: Harga Bahan Pokok Terus Bergejolak, Polsek Krembung Bantu Warga Kurang Mampu

Seperti diketahui akibat dari pandemik ini, banyak warga Desa Wedi yang jadi pengangguran karena banyak perusahaan yang gulung tikar sehingga bisa dikatakan warga Desa Wedi sedang krisis ekonomi.

“Sebagian besar masyarakat Desa Wedi ini banyak yang mempunyai kos-kosan yang banyak berdampak karena banyak perusahan yang gulung tikar, sehingga kos-kosannya banyak yang gulung tikar,” tambahnya.

Pada saat penyaluran bantuan secara langsung, TP PKK beserta rombongan menemui salah satu keluarga di mana ada empat orang anak yatim piatu, yakni Rani Endah Puspawati (17), Dwi May Rafika (12), Bagus Tri Atmojo (9), serta M Febrian Cahyono (6) yang tinggal di kontrakan bersama bibinya. Sebab ayahnya meninggal karena kecelakaan kerja, dan ibunya meninggal diduga terpapar Covid-19.

Baca Juga: Yayasan Al Muslim Jatim Bagikan 1.343 Sembako untuk Anak Yatim dan Dhuafa

Setelah itu mengunjungi rumah Sukimah, penjual nasi pecel yang sudah sejak tahun 2010 sudah tidak lagi sanggup berjualan lagi. (sta/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO