Dukung Pelestarian Budaya, Anggota DPRD Kabupaten Kediri Beri Bantuan untuk Seniman Wayang Kulit

Dukung Pelestarian Budaya, Anggota DPRD Kabupaten Kediri Beri Bantuan untuk Seniman Wayang Kulit Anggota Faksi NasDem DPRD Kabupaten Kediri, Khusnul Arif, saat memberi sambutan sebelum pentas dimulai. Foto: Ist

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Anggota Fraksi NasDem DPRD , Khusnul Arif, mendukung para pengiat seni untuk melestarikan budaya adiluhung peninggalan nenek moyang bangsa Indonesia sebagai upaya nguri-uri adat Jawa. Ia juga memberi bantuan berupa pokok-pokok pikiran (Pokir) untuk seniman di , , , agar menggelar pertunjukan, Sabtu (19/3) malam.

“Kita sudah menjalankan lima pentas Jaranan, dan malam ini pagelaran , dan berikutnya sudah kami anggarkan untuk pameran Keris, dan pementasan Ludruk, Orkestra Musik, Dangdut, dan kegiatan kesenian lainnya,” ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima BANGSAONLINE.com, Minggu (20/3).

Baca Juga: Ribuan Petani di Kabupaten Kediri Gelar Deklarasi Dukung Dhito-Dewi

Ia menyebut, pokir ialah segala bentuk aspirasi dari masyarakat, konstituen, maupun pemerintah desa, yang kemudian diwujudkan dan direalisasikan dengan anggaran yang melekat pada DPRD. Khusnul menegaskan, wayang kulit tidak akan pernah dihapus serta harus terus dilestarikan karena merupakan sejarah penting di tanah air dan merupakan tradisi. 

"Siapa yang mau menghapus? Tidak ada. Wayang ini selain bicara tradisi, kita juga tidak bisa meninggalkan sejarah. Dahulu, Wali Songo melakukan syiar agama, pendekatannya juga dengan seni, salah satunya adalah Wayang,” tuturnya.

Menurut dia, esensi yang harus dimunculkan dalam wayang ialah manusia bisa mendapatkan ide, aspirasi, saran positif tentang bagaimana harus berlaku, dan lain sebagainya. Pagelaran wayang kulit di balai itu dihadiri Forkopimka Papar, dan Kepala , Kusnadi, bersama perangkat desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, bersama masyarakat sekitar. 

Baca Juga: 50 Anggota DPRD Kabupaten Kediri Periode 2024-2029 Resmi Dilantik

Dalam rangkaian acara tersebut, dilaksanakan pula ikrar dari perwakilan semua agama yang ada di desa setempat. Pagelaran wayang kulit juga berlangsung secara virtual ini diawali penyerahan Gunungan dari Khusnul Arif kepada Dalang Ki Gede Ariawan dari Desa Ringinsari, Kecamatan Kandat, yang mengambil cerita Pandawa Syukur.

Kapolsek Papar, AKP Chardi Kukuh Wicaksono, mengajak masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan agar kasus Covid-19 tidak melonjak kembali. "Saya mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan meningkatkan keamanan dengan menjaga lingkungan masing-masing supaya tidak sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Kukuh

Kepala , Kusnadi, berterima kasih kepada Khusnul Arif yang telah mempercayakan desanya untuk ditempati pagelaran dan penyampaian Pokir tahun 2022. "Menurut saya, wayang kulit itu harus tetap dilestarikan, karena gambaran hidup manusia ada disitu semua. Cerita itu antara kebaikan dan keburukan. Kalau kita kebaikan kita berpijak pada Pandawa, dan dari segi keburukan itu gambarannya Kurawa,” katanya. (uji/mar)

Baca Juga: Tuntut Redistribusi Lahan HGU, Ratusan Warga Puncu Geruduk Kantor Pemkab Kediri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Peringatan Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1220 di Pendopo Panjalu Jayati':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO