Blusukan ke Pasar, Gubernur Khofifah Pastikan Suplai dan Harga Bahan Pokok Bulan Ramadan Stabil

Blusukan ke Pasar, Gubernur Khofifah Pastikan Suplai dan Harga Bahan Pokok Bulan Ramadan Stabil Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat menyidak pasar. foto: DEVI FITRI AFRIYANTI/ BANGSAONLINE

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur (Jatim), , turun langsung memastikan ketersediaan dan harga bahan pokok di wilayahnya memasuki bulan Ramadan 1443 H. Kali ini, ia blusukan untuk meninjau kondisi riil harga dan suplai bahan pokok di Pasar Larangan, Sidoarjo, Sabtu (2/4/2022).

Mantan Menteri Sosial itu mengecek secara langsung ketersediaan serta harga bahan pokok, seperti gula, beras, , daging sapi, daging ayam, telur, dan produk lainnya. Berdasarkan temuannya, semua stabil dan aman, kecuali curah.

"Memasuki awal Ramadan, saya ingin memastikan bahwa suplai logistik bahan pangan di Pasar Larangan Sidoarjo ini pada dasarnya semua stabil kecuali curah," ujarnya.

Khofifah menyebut sebagian besar rata-rata harga bahan masih sesuai dengan data dari sistem informasi ketersediaan perkembangan bahan pokok (Siskaperbapo) per 1 April 2022. Di mana, harga daging sapi berkisar di Rp113.974,00. per kg, sedangkan daging ayam Rp35.787,00. per kg.

"Kalau untuk daging sapi, suplai dan harganya stabil. Daging ayam yang sedikit di atas HET (harga eceran tertinggi). Kemarin masih di standar HET, tapi hari ini ada kenaikan Rp3 ribu per kilo," urai Khofifah.

Sedangkan harga rata-rata untuk telur ayam adalah Rp24.086,00. Selain itu, bawang merah per kg dihargai Rp27.720,00. Sedangkan bawang putih dihargai Rp25.961,00. per kg.

"Untuk harga telur ayam di bawah HET sedikit jadi Rp23 ribu per kilo. Yang lain seperti bawang merah hari ini stabil, tapi cenderung sedikit mengalami penurunan harga," kata gubernur.

Sementara untuk harga cabai, gula, dan beras cenderung normal. Di mana, harga cabai berada di angka Rp39.191,00. per kg untuk cabai merah besar keriting, Rp48.461,00. untuk cabai merah besar biasa, dan Rp40.121,00. untuk cabai rawit.

"Cabe, beras, dan gula stabil dan harganya normal. Pada dasarnya beras dan gula ini kebutuhan yang mendasar bagi masyarakat. Alhamdulillah, supply-nya dan harganya stabil," tuturnya.

Kendati demikian, harga dan suplai minyak curah masih menjadi persoalan. Saat ini, Jatim masih membutuhkan ketercukupan dan percepatan suplai untuk curah.

"Jadi ada yang sudah 1 bulan ataupun 2 minggu belum mendapatkan suplai curah. Ini persoalan nasional yang mudah-mudahan bisa disuplai lebih cepat dan lebih merata," ungkapnya.

Khofifah menyatakan, ia telah berkoordinasi langsung dengan Menteri Perdagangan dan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri. Hal tersebut menghasilkan suplai curah dari Kalimantan. Tetapi selanjutnya otoritas pindah ke kementerian lain.

"Jadi waktu itu juga sempat di-drop di Pasar Larangan ini adalah curah dari Kalimantan. Kemudian stock berikutnya setelah siap, ada perpindahan tanggung jawab dari Kemendag ke Kemenperin . Kita berharap awal Romadlan ini suplai curah bisa lancar," ucapnya.

Khofifah mengatakan bahwa kemasan premium juga relatif mahal. Harga beli pedagang saja sudah mencapai Rp50 ribu per dua liter untuk kemasan premium.

"Dari yang kami lihat di lapangan, dengan kemasan premium relatif harganya cukup mahal karena tadi saya tanya ada yang mereka belinya saja sudah Rp25 ribu per liter. Sehingga pasti mereka menjual ada margin per liter dari yang dari mereka beli," paparnya.

Meski begitu, Khofifah berharap agar selama Ramadhan ini semua bahan pokok bisa stabil (suplai dan harganya). Sehingga, tidak akan ada kelangkaan bahan ataupun kenaikan harga yang signifikan.

"Jadi persoalan curah masih menjadi PR kita. Tapi mudah-mudahan memasuki Ramadhan ini bisa segera mendapatkan suplai yang lebih proporsional sesuai dengan kebutuhan di Jawa Timur, yakni 59.000 ton per bulan. Begitu juga bahan lainnya, semoga bisa tetap stabil," kata Khofifah.

Dalam kunjungan ke pasar Larangan Sidoarjo, Gubernur Khofifah didampingi Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali; Kepala Disperindag Jatim, Drajat Irawan; serta Karo Perekonomian, Iwan. (dev/rev)

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO