Bahkan, lanjut Iwan, jika Exim Corner tentunya tidak hanya mengedukasi tentang mengekspor barang dagang saja. Namun sesuai namanya, pemahaman mengenai impor juga merupakan edukasi penting bagi pelaku UMKM.
“Karena tidak harus selalu ekspor. Bisa saja kita import dengan harga 200 rupiah kita proses di Jember kemudian dikemas dan dijual ke luar dengan harga 1000 rupiah. Tentu ini juga menghasilkan,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Bea Cukai Jember, Asep Munandar, menyatakan pihaknya turut serta menyokong program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM), sehingga Exim Corner ini dibuka di UNEJ. Sebagai dukungan konkret edukasi, Bea Cukai Jember menerima puluhan mahasiswa magang dan menyumbang pengajaran dalam perkuliahan di FEB UNEJ.
“Selain mendirikan Exim Corner ini, Kantor Bea Cukai Jember juga mendidik 60 mahasiswa yang magang selama satu semester. Salah satu pegawai juga rutin memberikan kuliah mengenai kegiatan ekspor impor sebagai dosen di FEB Universitas Jember,” kata Asep.
Ia menjelaskan mengenai adanya program Sahabat Bea Cukai, yang dibentuk bagi mahasiswa FEB UNEJ.
“Kami juga memiliki program Sahabat Bea Cukai, mereka merupakan para mahasiswa FEB Unej yang menjadi corong dalam hal sosialisasi tugas dan fungsi bea cukai kepada masyarakat luas,” ucap Asep. (yud/bil/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News