Jualan di Atas Trotoar, Satpol PP Tuban Kumpulkan Puluhan PKL CFN

Jualan di Atas Trotoar, Satpol PP Tuban Kumpulkan Puluhan PKL CFN Suasana saat Satpol PP dan Damkar Tuban mengumpulkan puluhan PKL yang berjualan di sekitar Bundaran Taman Sleko.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Satpol PP dan Damkar Tuban mengumpulkan puluhan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di sekitar Bundaran , Kamis (19/5/2022). Mereka dikumpulkan untuk dibina lantaran berjualan di atas trotoar dan bahu jalan, sehingga mengganggu pengguna jalan lain.

"Sesuai Perda Nomor 11 Tahun 2018 tentang penataan dan pemberdayaan PKL sudah jelas disebutkan trotoar dan bahu jalan tidak diijinkan untuk digunakan jualan," kata , .

Ia menjelaskan, awalnya puluhan PKL yang mangkal di sekitar itu saat dilaksanakan gelaran Car Free Night (CFN) yang berlangsung saat malam minggu. Namun, lambat laun mereka membuka lapaknya setiap hari yang membuat semakin semerawut sekitar taman.

"Awalnya PKL yang ada disana itu hanya saat pelaksanaan CFN yang berlangsung saat malam minggu, tapi sekarang mereka buka setiap hari dan semakin banyak," ujarnya.

Untuk itu, pemanggilan sejumlah PKL tersebut dalam rangka diskusi untuk bahan rapat bersama forum terkait. Sebab, kata , pihaknya merupakan bagian dari tim penataan PKL dan kondisi lalu lintas sekitar taman yang semakin semrawut akibat banyaknya PKL yang melanggar, banyak masyarakat yang mengeluhkan keberadaan mereka.

"Jadi bukan ranah Satpol PP untuk membuat penataan atau pemberdayaan, tapi Satpol PP tetap menjadi bagian dari tim," tuturnya.

Sehingga, pada saatnya Satpol PP akan urun rembug memberikan saran dan masukan terkait penataan dan pengelolaan, termasuk hasil diskusi bersama PKL ini.

"Kami ingin mendengar harapan mereka seperti apa, jangan sampai keberadaan PKL dimanfaatkan oknum-oknum terkait yang tidak bertanggungjawab," ucap .

Salah satu PKL yang hadir, Didik, mengaku ingin mendapatkan pembinaan dan kejelasan keberadaan mereka, termasuk tidak ingin mengganggu lalu lintas bisa berjalan lancar dan jualannya sehari-hari aman dan nyaman.

"Saya jualan tahu thek, awalnya di jalan Pattimura tapi karena ramai saya pindah ke sana," kata Didik yang baru pindah jualan setelah lebaran ini.

Warga Baturetno ini menyebut sejak berada di bundaran jualannya meningkat hingga 3 kali lipat dibanding saat di Jalan Pattimura.

"Semoga setelah pertemuan ini ada kepastian terkait keberadaan para PKL," harapnya. (gun/mar)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO