Sementara dalam mediasi itu, Gus Samsudin mengatakan bahwa permasalahan yang terjadi hanya soal opini di media sosial.
"Hanya karena sebuah opini bisa terjadi masalah seperti ini. Ini hanya opini dari seseorang di media sosial sehingga timbul masalah," paparnya.
Meski demikian, dalam mediasi itu pihaknya sepakat untuk menutup sementara padepokan demi menjaga kondusivitas.
"Tadi intinya untuk menjaga kondusivitas kita sama-sama. Jadi tidak ada kata penutupan, jadi hanya biar kondusif. Yang penting kondusif dulu," paparnya.
Lebih jauh Gus Samsudin menegaskan bahwa opini yang berkembang padepokan melakukan penipuan, padahal hal itu belum bisa dibuktikan.
"Ini kan tuduhan yang belum bisa dibuktikan. Namun untuk kondusivitas bersama untuk padepokan, selama menunggu keputusan, kami tutup dulu. Artinya, tidak menerima pasien," pungkasnya. (ina/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News