GRESIK, BANGSAONLINE.com - Kepala Desa (Kades) Kedungrukem, Benjeng, Kabupaten Gresik, Bayu Parahaja Hadinata, membantah dugaan penyunatan bantuan pangan nontunai (BPNT) peride Juni dan Juli tahun 2022, yang cair sebesar Rp400 ribu.
"Tidak benar, Mas, kabar itu. Saya sudah cek. Hasilnya, semua sesuai," ucap Bayu saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com melalui telepon selulernya, Rabu (24/8/2022) sore.
BACA JUGA:
- Kejari Gresik Periksa 8 Orang Buntut Dugaan Penyimpangan Beras CSR Desa Roomo
- Beras dari Dana CSR Bau dan Tak Layak, Warga Desa Roomo Gresik Demo Kades
- Bupati dan Wabup Gresik Bagikan Ratusan Paket Sembako untuk Sopir Angkutan Umum
- Wabup Gresik Salurkan Bantuan Pangan dari Badan Pangan Nasional di Kelurahan Kroman
Ia mengaku langsung mengumpulkan pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap penyaluran BPNT, setelah mencuatnya berita tersebut di media sosial (medsos). Yaitu pendamping, agen penyalur, dan 3 keluarga penerima manfaat (KPM).
"Hari ini langsung saya panggil di balai desa. Tadi juga ada ada Pak Abdullah Munir (Anggota Komisi IV DPRD Gresik) asal Fraksi Gerindra," tuturnya.
"Sudah kami cek. Sesuai dengan pagu Rp400 ribu per KPM atau sebulan Rp200 ribu selama dua bulan, Juni dan Juli," ungkapnya.
"Kami juga telah mengambil sampel komoditi BPNT secara acak. Hasilnya, sesuai (Rp400 ribu)," imbuhnya.
Untuk itu, Bayu menegaskan informasi di medsos yang menyebut BPNT Rp400 ribu disunat hingga tinggal Rp250 ribu adalah tidak benar.
"Itu bohong," katanya.
Bayu lantas merinci jenis komoditi yang diterima KPM senilai Rp400 ribu untuk tahap Juni dan Juli. Yakni beras 2 sak masing-masing berisi 10 kg, telur 21 butir, kacang hijau 1 kg, bawang putih, jagung serbuk, jeruk, daging, beras ketan, dan kacang tanah.
Klik Berita Selanjutnya