Komunitas Banyu Bening Sosialisasi Pemanfaatan Air Hujan di Pamekasan

Komunitas Banyu Bening Sosialisasi Pemanfaatan Air Hujan di Pamekasan Komunitas Banyu bening saat melakukan sosialisasi pemanfaatan air hujan di kabupaten Pamekasan, Senin (31/10/2022).

Baru saat hujan deras kedua mulai ditampung, setelah menunggu setidaknya 15-20 menit mulai dari hujan turun, kemudian ditampung dan kita lakukan proses penyaringan yang mutlak harus dilakukan.

"Penyaringan diperlukan untuk memisahkan debu-debu halus dalam air tersebut," katanya.

Hasil penyaringan tersebut, lanjut Bu Ning, bisa dimanfaatkan untuk keperluan keluarga dan sisanya bisa disimpan ditempat atau tangki yang harus tertutup rapat.

Selain cara tersebut, Ia menjelaskan, ada cara lain yang bisa digunakan dalam pemanfaatan air hujan itu, yaitu dengan bantuan alat. Proses ini, dilakukan melalui penelitian bersama Universitas Gadjah Mada.

Dengan alat ini, nantinya air hujan akan disaring melalui 3 tahapan dan tidak perlu menunggu selama 20 menit seperti cara manual.

"Nama alatnya Gama Rain Filter," katanya.

Dirinya mengatakan, proses penyaringan tersebut, tidak hanya menjaga kualitas air hujan, tetapi juga mengurai kandungan mineral yang ada di dalamnya.

Air mengandung dua jenis mineral, yaitu asam dan basa. Mineral basa inilah yang biasanya dikonsumsi dan digunakan untuk sehari-hari.

"Meskipun dipisah, Bu Ning menyebut mineral asam air tetap bisa dimanfaatkan, sehingga tidak ada unsur yang terbuang," pungkasnya. (dim/sis). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Haul Akbar di Masjid Nurul Huda Pamekasan, Satukan Generasi dan Santri Kiai Mattawi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO