Gubernur Khofifah memberikan penghargaan WTP, Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin di Isyana Ballroom, Hotel Bumi, Surabaya, Senin (14/11/2022).
TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten Trenggalek kembali meraih opini WTP (wajar tanpa pengecualian) untuk yang keenam kalinya secara berturut-turut sejak tahun 2017.
Penghargaan opini WTP ini diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kepada Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin di Isyana Ballroom, Hotel Bumi, Surabaya, Senin (14/11/2022).
BACA JUGA:
- Dewan Terima Aspirasi Warga Terdampak Pembangunan Jembatan di Desa Bendorejo Trenggalek
- 45 Anggota DPRD Trenggalek 2024-2029 Resmi Dilantik, Bupati Ucapkan Selamat dan Apresiasi
- Pilkada Trenggalek, Golkar Berikan Rekom pada Pasangan Ipin-Syah
- Penjelasan Wakil Ketua DPRD Trenggalek soal Hasil Rapat Koordinasi
Gubernur Khofifah dalam kesempatan tersebut memanjatkan puji syukur sekaligus menyampaikan rasa terima kasih pada beberapa daerah di Jawa Timur yang telah mendapat opini WTP.
"Laporan keuangan kita, sudah diterima. Alhamdulillah, hasilnya sangat baik, mayoritas mendapatkan WTP," papar Khofifah.
Khofifah melanjutkan, ke depan Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan terus mendorong agar semua daerah di Jawa Timur bisa meraih WTP.
Selain itu, kata dia, pertumbuhan ekonomi secara inklusif juga perlu didorong, agar nantinya bisa memberikan tetesan kesejahteraan pada masyarakat.
Sementara Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin dalam kesempatan yang sama menyampaikan puji syukur sekaligus terima kasih pada jajaran di bawahnya yang telah bekerja keras selama ini.
"Saya bersyukur berterima kasih kepada seluruh jajaran OPD (organisasi perangkat daerah) yang telah bekerja keras mempertahankan akuntabilitas keuangan daerah sehingga memperoleh wajar tanpa pengecualian 6 kali berturut-turut," ucapnya.
Menurut Bupati Arifin, tidak mudah untuk mempertahankan meraih opini WTP secara berturut-turut dalam kurun waktu 6 tahun kebelakang.
"Tentu dibutuhkan update semua regulasi, bekerja sebaik mungkin, mulai dari perencanaan, penganggaran, hingga evaluasi," katanya.
"Di bidang perekonomian kita fokus pemulihan bencana, setelah itu sektor-sektor primer seperti agro, UMKM, dan juga pariwisata berbasis komunitas dan desa yang menjadi prioritas," urai Arifin. (man/rev)
